Jakarta, b-Oneindonesia – Sejumlah petinggi PDIP menggelar aksi bersih-bersih Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung dan menanam pohon di sekitar Banjir Kanal Timur (BKT) pada hari Minggu (9/1). Mereka melakukan itu dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-49 PDIP.
“Dalam merawat pertiwi ini, kami memberikan oksigen bagi kehidupan,” kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di sela-sela kegiatan pembersihan DAS dan penanaman pohon di Banjir Kanal Timur (BKT), Jakarta Timur, Minggu (9/1).
Pada kesempatan itu, Hasto menanam pohon mangga dan menyapu area BKT. Dia mengajak Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah dan semua yang hadir untuk menyapu minimal 20 meter persegi.
Dalam kegiatan bersih-bersih DAS Ciliwung ini Hasto didampingi sejumlah kader PDIP, antara lain Agustina Wilujeng Pramestuti, Dolfie OFP, Paryono, Aria Bima, Ahmad Basarah, Wiryanti Sukamdani, Nusyirwan Soejono, Arif Wibowo serta Sukur Nababan.
Lalu ada juga Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi dan anggota DPRD DKI Gembong Warsono, Steven.S. Musa yang terlihat mengikuti kegiatan tersebut.
Hasto mengatakan kegiatan bersih-bersih yang dilakukan sudah menjadi tradisi di PDIP, khususnya dalam menyambut HUT PDIP sejak tiga tahun terakhir.
Lewat kegiatan itu, Hasto menerangkan PDIP juga ingin membangun tradisi membuang sampah yang mulai dibangun lewat kedisiplinan kader PDIP. Menurutnya, Megawati telah memberikan contoh kepada kader lewat hal sederhana yakni tidak membuang kulit kacang.
“Megawati punya tradisi, ketika makan kacang, maka kulitnya tidak boleh dibuang karena mengandung kalium, satu unsur yang penting bagi tanaman,” ucap Hasto.
“Bila kita ke Teuku Umar, tempat Ibu Mega, kemudian melihat tanaman-tanaman, maka di atas tanaman itu ditebari kulit kacang, untuk memberi asupan bagi tanaman yang ditanam Ibu Megawati supaya memiliki asupan nutrisi,” tambahnya.
Kegiatan bersih-bersih juga dilakukan di lokasi lain oleh kader PDIP. Misalnya di Jakarta Selatan, kader yang ikut serta yaitu Eriko Sotarduga, Bambang Wuryanto, Komarudin Watubun, Yasonna Laoly, Sri Rahayu, Djarot Saiful Hidayat, Ribka Tjiptaning, dan Olly Dondokambey.
Di Jakarta Utara, ada Mindo Sianipar, Said Abdullah, Rudianto Tjen, dan Utut Adianto. Kemudian di Jakarta Pusat dipimpin oleh Hamka Haq, I Made Urip, Rokhmin Dahuri dan Sadarestuwati.