Pidato 50 Tahun PDIP, Megawati Tak Singgung Ganjar, Bicara Banyak soal Pemimpin Perempuan

Jakarta, b-OneindonesiaKetua Umum Megawati Soekarnoputri pidato hampir 2 jam di acara HUT ke-50 PDIP. Soal capres juga sempat disinggung.

“Karena ini yang ditunggu-tunggu. Kalau orang main taruhan, udah masang, sing arep diumumke Ibu sopo? Lah.. Ha..ha..,” ucap Megawati disambut tepuk tangan ribuan kader PDIP dalam pengarahan di Hal A JIExpo, Jakarta, Selasa (10/1).

“Ya entar dulu, emangnya situ tepuk tangan terus (saya) tergiur umumkan? Enggak. Hehe.. Iya, dong,” imbuhnya.

Megawati mengingatkan bahwa dia adalah Ketua Umum PDIP, institusi tertinggi yang diberi kewenangan prerogatif untuk menentukan calon presiden di 2024.

Namun Mega sama sekali tak menyinggung nama di pidatonya kali ini. Tidak Puan Maharani, tidak juga Ganjar Pranowo.

Itu pun baru dibahas di akhir-akhir pidato. Padahal Ganjar sejauh ini dikenal sebagai capres paling potensial.

Dari survei-survei juga nama Ganjar selalu teratas bersama Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. Namun tak ada sedikitpun kode dari Mega yang mengarah ke Gubernur Jateng itu.

Megawati hanya menyebut bahwa capres yang akan diusung adalah kader PDIP karena fungsi partai adalah menyiapkan kader sebagai pemimpin nasional.

“Emangnya enggak punya kader sendiri? (kader tepuk tangan). Yang keras, dong (tepuk tangannya). Dompleng-dompleng,” tuturnya.

Banyak Menyinggung Perempuan

Justru, Megawati banyak berbicara soal perempuan dalam pidatonya. Kurang lebih hampir sejam membahas soal perempuan dari berbagai sisi.

Dari mulai soal kesetaraan perempuan, lalu bagaimana ia membanggakan dirinya sebagai sosok perempuan ‘pendobrak’.

“Aku iki garuk-garuk kepala. Ibu (Mega) itu sudah cantik, karismatik, pintar. Pemimpin masa depan yang Ibu harapkan seperti apa? Kok lu nggak lihat gue ya, wong jelas-jelas gue,” ceritanya.

Ia juga membahas soal kesuksesannya tak hanya soal negara. Namun juga urusan membangun keluarga.

Megawati menyebut di keluarganya tak ada yang stunting, sehat-sehat dan pintar-pintar. Di kesempatan itu Mega juga sempat perkenalkan dua cucunya dari Puan Maharani.

Kedua anak Puan itu adalah Diah Pikatan Orissa Putri Hapsari dan Praba Diwangkata Caraka Putra Soma.

Keduanya lalu berdiri ketika diperkenalkan Megawati. Mereka berdiri di belakang barisan tamu VVIP, ada Presiden Jokowi dan para menteri.

“Itu ada dua cucu saya, ayo berdiri coba mih ayo jangan malu. Nih tuh ini putra putrinya Mba Puan,” kata Megawati.

Di akhir, Megawati juga bercerita soal peran pahlawan perempuan di negeri ini. Salah satunya Laksamana Malahayati asal Aceh.

Bahkan ia juga menampilkan video seorang nakhoda perempuan di kapal Malahayati. Menurutnya, perempuan juga harus siap dan cakap kalau ingin jadi pemimpin.

Soal nama pahlawan perempuan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memberi tanggapan, alasan Megawati menyebut pahlawan perempuan adalah keprihatinannya terhadap apa yang terjadi di Afghanistan.

“Jadi Bu Mega kan dalam konteks sosial politik dalam negeri dan internasional itu sangat prihatin dengan apa yang terjadi di Afghanistan, dengan melihat bagaimana taliban itu kemudian melarang para perempuan untuk bersekolah,” kata Hasto.

Hasto menegaskan, Megawati tidak ingin yang terjadi di Afghanistan terjadi juga di Indonesia. Dia menuturkan, tujuan Megawati adalah untuk menggelorakan semangat juang perempuan.

“Karena suatu pandangan yang sempit, maka ibu Mega mengingatkan bahwa di republik ini tidak boleh ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan karena semuanya sama,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *