Jakarta,b-oneindonesia- Ketua DPP PDI-P Puan Maharani menyatakan, PDI-P tidak akan goyah, meski kini ada kader yang terlibat dugaan suap dengan salah satu komisioner KPU.
Puan memastikan PDI-P tetap solid.
“PDIP solid. PDIP tetap dalam posisinya sebagai partai pemenang pemilu. Kami akan menjalankan semua hal terkait sinergi antara pemerintah dengan parpol,” kata Puan di sela acara Rakernas I PDIP di JIEXpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (11/1/2020).
Puan menambahkan, kasus dugaan suap yang menjerat kader PDI-P Harun Masiku tidak akan mengganggu kinerja partai.
“Hal terkait dengan oknum dan kasus per kasus tidak akan mempengaruhi gerak langkah PDI-P untuk bisa bersama rakyat,” ujar dia.
Selanjutnya, Puan menegaskan PDI-P taat aturan dan mendukung upaya pemberantasan korupsi.Ia mengatakan, PDI-P akan menghormati proses hukum KPK.
“Kami menghormati proses hukum yang berjalan dan berlaku. Jadi kami ikuti proses tersebut,” kata Puan.
Diberitakan sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Harun Masiku sebagai tersangka setelah operasi tangkap tangan yang menjerat Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Harun diduga menyuap Wahyu agar membantunya menjadi anggota legislatif melalui mekanisme pergantian antarwaktu.
“Sebagai pihak pemberi HAR (Harun Masiku) dan Sae (Saeful), pihak swasta,” ujar Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (9/1/2020).
Menurut Lili, kasus ini bermula saat DPP PDI-P mengajukan Harun menjadi pengganti Nazarudin Kiemas sebagai anggota DPR RI, yang meninggal pada Maret 2019.
Demi Muluskan Harun Masiku Jadi Anggota DPR, PDI-P Surati KPU 3 Kali
Namun, pada 31 Agustus 2019, KPU menggelar rapat pleno dan menetapkan Riezky Aprilia sebagai pengganti Nazarudin.
Wahyu kemudian menyanggupi untuk membantu Harun untuk menjadi anggota DPR terpilih melalui mekanisme PAW.
“WSE (Wahyu) menyanggupi membantu dengan membalas, ‘Siap mainkan!’,” ujar Lili.