Jakarta, b-oneindonesia- Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri membuka sekolah partai Pimpinan Dewan Provinsi, Kabupaten/Kota, gelombang 1 PDI Perjuangan di Wisma Kinasih, Tapos, Depok, Jawa Barat, Jumat (22/11/2019).
Sekolah partai Pimpinan Dewan Provinsi, Kabupaten/Kota gelombang satu ini turut diikuti 102 orang peserta dari perwakilan anggota/pimpinan DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia.
Dalam sambutannya, Megawati menyinggunag bagaimana kesuksesan seorang anggota dewan tak terlepas dari cara merebut hati rakyat.
Ia pun membagikan dua resep menjadi anggota dewan.
Pertama, kader yang sukses turun ke lapisan masyarakat dan mengayomi pemilih dengan baik.
Kedua, turun ke masyarakat dengan politik uang.
“Selalu saya katakan tidak pernah luntur, tidak pernah lupa saya katakan, kalau kalian ingin jadi legislatif maka resepnya turun kebawah ayomi rakyat,” kata Megawati.
Presiden kelima RI tersebut menilai, seorang anggota legislatif harus memiliki semangat yang tinggi.
Megawati bercerita masa-masa yang dijalaninya ketika menjadi anggota DPR RI selama 3 periode.
Ia ingat betul dulu ditempatkan di daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah.
Pada masanya satu dapil meliputi satu provinsi.
Berbeda dengan saat ini, di mana satu dapil hanya mencakup 2-3 kabupaten/kota.
Luasnya dapil tak membuat Megawati patah arang, ia tetap berhasil menembus DPR RI sebanyak 3 kali, sebelum akhirnya diberi mandat sebagai Wakil Presiden dan menjadi Presiden.
“Kalau saya lihat anak buah saya baru dua tiga dapil, dua tiga kabupaten udah lemes. Dipikirnya saya nggak punya recordnya apa, yang ini turun pakai uang mulu, yang ini cara ngomongnya oke, ada yang cuma absen,” ucap Megawati.
“Ini hal-hal yang saya pikir harus ada sekolah partai untuk legislatif, mereka tahu yang boleh dan yang tidak,” tambahnya.
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang mendampingi Megawati di acara itu, menjelaskan bahwa acara itu sebagai tindak lanjut hasil kongres partai.
Untuk menjadi partai pelopor, maka kedisiplinan kader harus diperkuat beserta soliditasnya.
“Sebelum ini juga sudah dilakukan Sekolah Sekretaris Partai. Dan kali ini adalah sekolah pimpinan legislatif,” ujar Hasto.
Secara total, kata Hasto, ada 18 kader PDIP yang menjadi Ketua DPRD tingkat propinsi (53 persen) dan 12 orang wakil ketua. Di tingkat Kabupaten/Kota, ada 161 kader menjadi Ketua DPRD (31 persen) dan 146 wakil ketua DPRD.
“Kita bersyukur atas kerja keras bersama, pada pemilu 2019 lalu anggota DPR kita meningkat dari 109 menjadi 128; anggota DPRD kabupaten/kota dari 2628 menjadi 3232; dan DPRD propinsi dari 362 menjadi 418,” kata Hasto.
Sementara, Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot menambahkan tujuan utama sekolah partai adalah agar ada kesinambungan program pembangunan nasional pemerintahan Jokowi-Ma’ruf dengan program di daerah.
“Sehingga ada kesatuan, ada sinergi untuk percepatan perwujudan pencapaian visi misi secara nasional,” kata Djarot.
Djarot mengatakan, partai membekali para pimpinan dewan dengan best practices pemerintahan daerah, serta praktik komunikasi politik yang baik antara eksekutif dengan legislatif.
Sekolah partai juga memberi penekanan terhadap proses penganggaran sehingga korupsi bisa dicegah sejak dini.
“Termasuk materi tentang bagaimana merumuskan APBD yang berpihak pada rakyat dengan sistem elektronik budgeting.