Jakarta, b-oneindonesia – Sekretaris Jendral Persatuan Loyalis Golkar (PLG) Cupli Risman mengatakan kecenderungan untuk terjadinya musyawarah mufakat dalam pemilihan calon ketua umum Partai Golkar 2019-2024 sangat besar. Sebab, pernyataan kesiapan maju sebagai calon ketua umum (caketum) Partai Golkar yang disampaikan sejumlah pihak disampaikan di luar forum musyawarah nasional (munas).
“Itu kan disampaikan diluar forum munas pernyataan mencalonkan, nanti kita lihat di forum munasnya memiliki dukungan yang signifikan nggak dari DPD I dan DPD II, kita lihat aja,” kata Cupli Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/11).
Menurutnya, musyawarah mufakat sah-sah saja dalam demokrasi Pancasila. Ia menganggap lebih baik musyawarah mufakat daripada energi yang ada terbuang percuma dengan money politik yg bergerilya.
Ia menambahkan jika mayoritas peserta munas mendukung Airlangga maka bisa langsung ditanyakan ke forum munas.
Hal serupa pernah terjadi pada Munasub sebelumnya. Ketika itu Munas di Bali terjadi voting, maka energi para calon terkuras, malah ketum Golkar terpilih saat itu terkena kasus korupsi. Ini pembelajaran partai Golkar, sedapat mungkin hindari voting, ” ujar Cupli.
Dikatakan Cupli ” saat munas di Bali dilakukan voting pemilihan ketua umum Golkar. Setelah usai calon ketua umum Golkar Setya Novanto unggul dengan perolehan 277 suàra. Sementara itu urutan kedua Ade Komaruddin dengan 173 suàra, Aziz Syamsuddin 48 suara, Syahrul Yasin Limpo 27 suàra, Airlangga Hartanto 14 suàra, Mahyudin dan Bambang Utoyo serta Priyo masing-masing satu suara, jelas Cupli.