DPD RI Dorong Percepatan Vaksinasi 27 Juta Anak Indonesia

TANJUNG PINANG, B-ONEINDONESIA.CO.ID – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mendorong pemerintah untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 kepada sekitar 25-27 juta anak Indonesia, khususnya usia 6-11 tahun. Rencananya, vaksinasi dilaksanakan pada awal tahun 2022.

Menurut LaNyalla, vaksinasi ini sangat dibutuhkan. Sebab, anak-anak merupakan kelompok rentan.

“Apalagi, pemerintah telah memberlakukan sekolah tatap muka. Maka, percepatan vaksinasi anak harus dilakukan. Dengan vaksinasi kita menyelamatkan anak-anak dari potensi terpapar virus,” kata LaNyalla di sela-sela kunjungan kerjanya di Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (2/11/2021).

Senator asal Jawa Timur itu melanjutkan, saat ini yang diperlukan adalah kepastian vaksin yang akan digunakan. Agar, para orang tua bisa mempersiapkan mental anak-anak menghadapi suntikan vaksin.

Pasalnya, anak-anak banyak yang takut jarum suntik. Jika hal ini tidak disampaikan orang tuanya, maka bisa menjadi problem tersendiri dalam pelaksanaannya. Hal itu juga untuk mengantisipasi KIPI.

“Memang bukan hal mudah juga memberikan vaksin untuk anak-anak. Selain kepastian jenis vaksin, pemerintah juga harus membangun mentalitas mereka,” saran LaNyalla.

Untuk sukses vaksinasi terhadap anak-anak, LaNyalla mengimbau para orang tua agar mengizinkan anak-anak untuk divaksin Covid-19 guna mengakhiri pandemi ini secara tuntas.

“Dan kita memiliki kekebalan kelompok semua rentang usia, sehingga semua memiliki kekebalan tubuh terhadap serangan wabah tersebut,” ujarnya.

Sebelumnya, BPOM telah secara resmi menerbitkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin virus Covid-19 Sinovac, Sinopharm dan Pfizer. Nantinya, pemberian vaksin akan diberikan melalui skema gratis dengan pemberian dua dosis vaksin Covid-19.

Dengan begitu, target vaksinasi pemerintah sebesar 208.265.720 orang juga akan diperluas sasarannya. Sebagaimana diketahui, saat ini sasaran vaksinasi dari pemerintah meliputi sasaran 1.468.764 tenaga kesehatan di seluruh Indonesia.

Kemudian 21.553.118 warga lanjut usia dan 17.327.167 petugas pelayanan publik. Dilanjutkan sebanyak 26.705.490 remaja berusia 12-17 tahun, hingga 141.211.181 masyarakat umum di Tanah Air.

Ketua DPD RI: Anak Wajib Berbakti dan Balas Budi ke Orang Tua

Kisah viral perempuan lansia bernama Trimah (65), yang dititipkan ketiga anaknya ke Panti Jompo Griya Lansia Husnul Khatimah, Wajak, Kabupaten Malang, Jawa Timur, turut membuat Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, prihatin.

Menurut LaNyalla, tak semestinya kisah itu terjadi jika anak-anak tahu cara mengabdi kepada orang tua yang telah melahirkannya.

“Suasana kebatinan saya tak menentu membaca dan mendengar berita itu. Ada perasaan sedih, prihatin, marah, campur aduk menjadi satu. Saya tidak terbayang bagaimana bisa seorang anak lupa akan jasa orang tua yang telah melahirkan dan membesarkan dengan ikhlas,” kata LaNyalla di sela-sela kunjungan kerjanya ke Provinsi Kepulauan Riau, Selasa (2/11/2021).

Kisah Trimah ini menjadi viral setelah ketiga anaknya menyampaikan surat penyerahan ibunya ke panti jompo. Dalam surat yang beredar itu, disebutkan jika ketiga anaknya menyerahkan sepenuhnya sang ibu ke panti apabila ibunya meninggal nanti.

Sebelum dibawa ke panti jompo, nenekTrimah sempat dititipkan untuk tinggal di rumah kakaknya. Saat itu kondisinya sedang sakit stroke.

“Kisah pilu ini harus menjadi pelajaran berharga untuk siapapun. Kita semua tidak boleh menyia-nyiakan ibu yang telah melahirkan dan membesarkan kita. Jadi, tidak ada alasan sibuk atau berkesusahan ekonomi, sehingga tidak
mau merawat ibu,” kata LaNyalla.

LaNyalla sangat menyesalkan hal itu. LaNyalla mengingatkan bahwa merawat orang tua, terlebih lagi seorang ibu, akan membuat kita mendapatkan keberkahan hidup serta kebahagiaan.

“Membuang ibu yang sudah
membesarkan kita sama artinya menggali kesusahan diri sendiri karena akan dihantui rasa bersalah dan kesedihan,” papar dia.

LaNyalla berpesan agar kita tak menyia-nyiakan waktu untuk berbakti kepada orang tua. Sesibuk apapun, LaNyalla mengingatkan kepada semua pihak agar jangan sampai mengabaikan orang tua.

“Saya berpesan, rawatlah ibu kita. Sebanyak apapun materi yang kita berikan kepada ibu tidak akan dapat membayar apa yang sudah ibu kita berikan kepada kita,” pesan LaNyalla.

LaNyalla sendiri merupakan figur yang sangat dekat dengan Ibunda. Bahkan di tengah agenda super padat apapun, LaNyalla selalu meluangkan waktu mengunjungi ibunya. Setiap hendak bertugas, LaNyalla tak lupa selalu pamit kepada Ibundanya.

“Janganlah menjadi anak durhaka kepada ibu. Sebab tanpa goresan tangan ibu, kita tidak akan menjadi apa-apa,” tegas LaNyalla.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *