Ketua Komite IV DPD RI Sukiryanto
Jakarta, b-Oneindonesia – Ketua Komite IV DPD RI Sukiryanto menilai kepengurusan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang dibentuk pada Januari lalu a-historis atau tidak sejalan dengan sejarah terbentuknya organisasi nirlaba tersebut. Ia menilai selain tidak inklusif, MES juga tidak merepresentasi seluruh sumber daya yang ada. Senator asal Kalimantan Barat ini menegaskan niat awal pembentukan MES sangat jelas dan masih termaktub dalam misi penguatan organisasi tersebut.
“Masyarakat Ekonomi Syariah merupakan organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mengembangkan dan mempercepat penerapan sistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. MES menjadi wadah yang inklusif dalam menghimpun seluruh sumber daya yang ada dan membangun sinergi antarpemangku kepentingan,” jelas Sukiryanto dalam keterangan tertulis, Rabu (3/2/2021).
Lebih lanjut, Ia mempertanyakan beberapa hal terkait kepengurusan MES kali ini, antara lain apakah MES sudah menghimpun seluruh sumber daya yang ada serta apakah MES sudah membangun sinergi antarpemangku kepentingan.
Sukiryanto menambahkan tidak ada satupun representasi dari Senator atau DPD RI sebagai wakil stakeholder daerah pada susunan pengurus MES yang diketuai Menteri BUMN Erick Thohir. Menurutnya, susunan hanya diisi dari unsur MPR, DPR dan Eksekutif, termasuk para menteri.
“Kita ingat persis bahwa kerangka awal berdirinya MES digagas oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, mantan Ketua OJK Muliaman Hadad, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Dengan visi untuk menjadi organisasi terdepan dalam mewujudkan arus baru ekonomi syariah di Indonesia,” terang Sukiryanto.
Sukiryanto menilai kepengurusan yang baru saja dibentuk ini membuatnya pesimis akan tercapainya visi tersebut. Terlebih menurutnya struktur penggerak dan pengurus harian hanya diisi para menteri kabinet.
“Saya bukan mengecilkan pemahaman mereka di pengurus inti, tetapi kepengurusan ini sekali lagi saya katakan, tidak menghimpun seluruh sumber daya yang ada dan membangun sinergi antarpemangku kepentingan,” pungkasnya.
Untuk diketahui, kepengurusan inti MES terutama pada struktur penggerak dan pengurus harian memang diisi para menteri dan kepala lembaga, yaitu diantaranya Mahfud M.D (Menkopolhukam), Sofyan Djalil (Menteri ATR), Retno Marsudi (Menteri Luar Negeri), Agus Gumiwang Kartasasmita (Menteri Perindustrian), Abdul Halim Iskandar (Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi), Sandiaga Uno (Menparekraf), dan Yaqut Cholil Qoumas (Menteri Agama).
Sementara di pengurus harian duduk sebagai ketua umum Erick Thohir (Menteri BUMN), dan ada pula Teten Masduki (Menteri Koperasi & UMKM), Muhammad Lutfi (Menteri Perdagangan) , serta Bahlil Lahadalia (Kepala BKPM).
Tercatat, ada 62 orang yang masuk dalam kepengurusan 2021-2024 ini. Dengan diketuai Erick Thohir, nama-nama beken seperti Ketua DPR Puan Maharani, Ketua BEI Pandu Patria Sjahrir hingga Ketua MPR Bambang Soesatyo pun ikut ambil andil dalam kepengurusan ini.