Jakarta, b-oneindonesia- Rapat dengar pendapat Komisi I DPR RI mempertanyakan kinerja TVRI yang dipimpin oleh Helmi Yahya sebagai Direktur Utama TV plat merah tersebut. Dana 1 triliun hanya untuk membeli program-program asing.
“Buat apa membeli program asing dengan biaya yang sangat mahal, sementara budaya kita tenggelam,” kata Almuzammil Yusuf dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dewan Pengawas (Dewas) TVRI di komplek parlemen, Senin (2/12/2019).
Almuzammil Yusuf meminta Direksi untuk tidak membeli program asing yang tidak ada manfaatnya bagi rakyat Indonesia.
“TVRI itu dibiayai oleh uang rakyat. Maka harus menayangkan tentang Indonesia dan kebhinekaan,” katanya dengan nada tinggi dalam RDP yang dipimpin Wakil Ketua Komisi I Abdul Kharis Almasyhari dari Fraksi PKS.
Ia pun terheran, mengapa TVRI bisa kalah dari TV swasta. Padahal menurut Almuzammil Yusuf, karyawan TVRI paling banyak dari TV Swasta.
“Hampir semua provinsi ada TVRI stasiun daerah. Nah, bayangkan kalau TVRI konsisten konten yang kental dengan budaya lokal, bisa kalah itu tayangan Liga Premier (Liga Inggris, red),” jelas Fraksi PKS .
Komisi I Fraksi NasDem Willy Aditya juga prihatin dengan tayangan TVRI yang mengutamakan program asing. “Program-program lokal yang kaya budaya banyak yang bisa dibikin. Begitu banyak Festival Film di Indonesia tapi tidak digarap TVRI. Banyak juga film pendek diproduksi anak negeri yang bisa ditayangkan,” tegasnya.