Jakarta, b-oneindonesia- Rapat perdana Jaksa Agung, ST Burhanuddin bersama Komisi III DPR RI di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/11) sempat berlangsung panas.
Awalnya, anggota Fraksi Partai Demokrat, Benny K Harman diberikan kesempatan berbicara dan ‘menyentil’ soal Jaksa Agung periode lalu, HM Prasetyo yang merupakan mantan kader Partai Nasdem.
Meski tidak menyebutkan asal partai Prasetyo, Harman menilai posisi Jaksa Agung periode lalu telah membuahkan penyalahgunaan wewenang jabatan di peradilan.”Dulu Jaksa Agung kita jelas-jelas (dari) partai politik, dan jadikan kejaksaan ini alat politik. Saya mohon Bapak Jaksa Agung catat ini, tolong jaga netralitas, jaga profesionalitas dan jagalah keadilan,” ujar Benny.
Terpancing, anggota Fraksi Partai Nasdem, Taufik Basari langsung melayangkan protes. Dia menegaskan bahwa rapat kerja tidak perlu membahas partai politik”Saya hanya ingin memberikan catatan saja agar jangan tendensius, ketika kita menyampaikan hal yang menuduh di antara kita di sini, terkait dengan partai politik misalnya,” kata Taufik.
“Saya tidak menuduh siapapun partai politik itu, tetapi saya ingatkan dulu ada orang partai politik yang menjadi Jaksa Agung,” balas Harman menyambut protes Taufik.
Untuk meredam suasana, Ketua Komisi III, Herman Herry yang memimpin rapat meminta keduanya berbicara di ruang pimpinan.
“Cukup-cukup. Jika masih ada yang belum selesai, saya skors rapat ini selesaikan di ruang pimpinan,” tegasnya.