Habis Masa Reses, BURT DPR Akan Panggil Sekjen DPR Soal Gorden Rp43 Miliar

Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI Agung Budi Santoso akan memanggil Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar terkait tender pengadaan gorden rumah dinas DPR dengan anggaran sebesar Rp43,5 Miliar.

Jakarta, b-Oneindonesia Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI Agung Budi Santoso akan memanggil Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar terkait tender pengadaan gorden rumah dinas DPR dengan anggaran sebesar Rp43,5 Miliar.

Menurut rencana, Budi akan memanggil Indra setelah masa reses berakhir, yaitu pada 16 Mei 2022. “Setelah reses, BURT akan panggil Sekjen [DPR],” kata Agung, Minggu (8/5).

Agung mengatakan alokasi anggaran puluhan miliar hanya untuk mengganti gorden rumah dinas anggota dewan bukan keputusan tepat. Sebab kondisi masyarakat saat ini belum pulih sepenuhnya akibat pandemi Covid-19.

“Agar mencari waktu yang lebih pas untuk pengadaan gorden,” ucapnya.

“Kami akan meminta Sekretariat Jendral DPR RI untuk meninjau kembali pagu anggaran tersebut. Saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19 dan kelangkaan minyak goreng, jadi harus lebih menghemat anggaran. Kita harus punya sense of crisis,” kata Agung.

Politikus Partai Demokrat itu berpendapat, pengadaan gorden tersebut harus dilakukan di waktu yang tepat meski hal itu sudah direncanakan sejak lama.

Menurut Agung, pengadaan gorden di waktu yang tidak tepat dapat membuat anggota dewan dicap buruk oleh masyarakat karena dianggap menghambur-hamburkan uang di tengah situasi sulit.

“Saya rasa, eksekusi pengadaan gorden ini harus menunggu waktu yang tepat untuk direalisasikan, semua harus lebih transparansi terkait hal ini, termasuk pengawasan oleh pihak terkait,” kata Agung.

Seperti diketahui, DPR menyediakan pagu anggaran sebesar Rp 48,7 miliar untuk pengadaan gorden di 505 unit rumah jabatan anggota DPR di Kalibata, Jakarta Selatan, di mana satu rumah akan mendapatkan satu set gorden senilai sekitar Rp 90 juta jika dihitung dengan pajak.

Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar mengatakan, pengadaan gorden sudah lama diusulkan tetapi baru bisa dianggarkan saat ini sejak penggantian gorden terakhir dilakukan pada tahun 2009.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad enggan berkomentar banyak soal lelang gorden tersebut. Ia meminta agar ditanyakan ke pihak Kesekjenan DPR RI.

“Tanya ke pihak kesekjenan. Memang pimpinan tertingginya kesekjenan soal itu. Mau soal lelang, soal katering soal lainnya,” kata Dasco.

Diberitakan, lelang tender penggantian gorden untuk rumah dinas jabatan anggota DPR di Kalibata, Jakarta resmi dimenangkan oleh peserta yang menawarkan harga Rp43,5 miliar.

Pemenang tender gorden adalah PT. Bertiga Mitra Solusi yang beralamat di kawasan Green Lake City, Tangerang, Banten.

Pemenang tender ini merupakan peserta dengan harga penawaran tertinggi. Perusahaan itu berhasil mengalahkan 48 perusahaan lain yang menjadi peserta lelang pengadaan gorden.

Dikutip dari situs PT Bertiga Mitra Solusi, perusahaan ini bergerak di bidang kontraktor dan penyedia interior, integrator sistem dalam bidang teknologi dan informatika. Perusahaan ini mengaku sudah memiliki banyak klien dari BUMN, perusahaan swasta, dan instansi pemerintah.

Belum ada pernyataan dari PT Mitra Bertiga Solusi terkait hasil tender ini. Permintaan konfirmasi lewat email belum mendapatkan respons.

Di situs perusahaan juga sudah disebutkan bahwa tender “Supply and Instalation Gordyn and Blind The House Of Representatives Of The Republic Of Indonesia” termasuk dalam proyek perusahaan saat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *