Harvey Malaiholo dilantik menjadi anggota DPR menggantikan Jimmy Demianus Ijie Fraksi PDIP yang meninggal dunia
Jakarta, b-Oneindonesia – Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan III DPR, 2021-2022 dilaksanakan, Selasa (11/1/2022). Pada kesempatan itu, pimpinan DPR melantik Pergantian Antarwaktu (PAW) anggota DPR Harvey Malaiholo. Penyanyi legendaris itu dilantik menggantikan Jimmy Demianus Ijie dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang meninggal dunia.
“Saudara Harvey Malaiholo dari Fraksi PDIP daerah pemilihan Papua Barat menggantikan sudara almarhum Jimmy Demianus ijie,” ujar Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar selaku pimpinan sidang di ruang rapat Paripurna DPR, Jakarta, Selasa (11/1/2022).
Dia menjelaskan, sesuai dengan Peraturan DPR No. 1 Tahun 2020 tentang Tata Tertib DPR (Tatib), sebelum memangku jabatannya, anggota PAW tersebut dilantik oleh pimpinan DPR dalam rapat Paripurna.
“Selanjutnya sesuai dengan ketentuan pasal 9 ayat 4 Peraturan DPR RI Nomor 1 tahun 2020 tentang Tata Tertib yang berbunyi, anggota pengganti antar waktu sebelum memangku jabatannya mengucapkan sumpah janji secara bersama-sama yang dipandu oleh pimpinan DPR RI dalam rapat paripurna DPR,” ujarnya.
“Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya, sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan, dengan berpedoman pada Pancasila dan UUD 1945. Bahwa saya dalam menjalankan kewajiban akan bekerja dengan sungguh-sungguh demi tegaknya kehidupan demokrasi serta mengutamakan kepentingan bangsa dan negara daripada kepentingan pribadi seseorang dan golongan. Bahwa saya akan memperjuangkan aspirasi rakyat yang saya wakili untuk mewujudkan tujuan nasional demi kepentingan bangsa dan NKRI,” bunyi sumpah yang dibacakan anggota PAW dan dipandu Ketua DPR Puan Maharani.
Lantas bagaimana perjalanan karier Harvey Malaiholo hingga menduduki jabatan sebagai anggota DPR Senayan? Dilansir dari berbagai sumber, Harvey Malaiholo mengawali kariernya sebagai seorang musisi di tahun 1970an. Sekitar tahun 1970-an, Harvey memulai kariernya dengan rekaman album. Ia lebih popular dan dikenali menerusi The Big Five di kalangan pemusik dan karyawan Indonesia. Sementara itu, pada awal kemunculan, Harvey terpaksa bersaing dengan Broery Marantika. Hal ini lantaran, suara dan cara bernyanyi Harvey dikatakan memiliki sedikit kesamaan dengan mendiang Broery Marantika.
Tetapi ia akhirnya berhasil membentuk citranya sendiri dengan citra kumisnya yang lebat. Bahkan kumis dianggap membawa keberuntungan karena sudah menjadi ciri khasnya.