Canberra,b-oneindonesia- Sebelum menghadiri Asia Pacific Parliamentary Forum (APPF), Ketua DPR-RI Puan Maharani menyempatkan diri untuk mengunjungi National Capital Exhibition di Canberra, Australia. Meski tak ada dalam agenda acara, Puan tiba-tiba ingin mengunjungi Capitol Exhibition yang menampilkan sejarah Canberra sebagai ibu kota Australia.
“DPR saat ini sedang menyusun RUU Ibu Kota Negara yang baru, dan begitu saya tahu bahwa di Canberra ada National Capital Exhibition yang memaparkan secara lengkap sejarah ibu kota Australian ini dari awal sampai sekarang, saya pikir baik sekali kita melihat apa yang pernah dilakukan di Canberra sebagai tambahan informasi,” ujar Puan.
Puan berada di Canberra dalam rangka memimpin delegasi DPR RI dalam pertemuan tahunan Parlemen Asia Pasifik yang berlangsung 12 – 16 Januari 2020.
Ketua DPR Puan Maharani menyatakan National Capitol Exhibition bisa menjadi referensi bagaimana membangun sebuah ibu kota negara. “ National Capital Exhibition menunjukkan bahwa perjalanan menjadikan serta mengembangkan Canberra sebagai ibu kota Australia, adalah perjalanan panjang yang terus menerus dilakukan hingga sekarang.’
Puan Maharani sangat serius menyimak penjelasan petugas Capitol Exhibition tentang proses pendirian ibu kota Australia yang digagas sejak tahun 1902. Meski demikian, baru pada tahun 1909 dilakukan survei awal di daerah Yass-Canberra yang sekarang menjadi Kota Canberra.
Nama ‘Canberra’ sendiri baru diresmikan sebagai nama ibu kota baru pada tahun 1913. “Dari sini terlihat bahwa merancang ibu kota harus kuat dan jelas dasar pemikirannya. Bahwa lokasi tiap bangunan utama itu ada maknanya dan saling terhubung antara satu dengan yang lain. Seperti yang Bung Karno lakukan saat mencentuskan pembangunan Monas dan Gedung DPR. Itu semua ada maknanya, ada semangat yang mendasari pembangunannya, serta menjadi sebuah simbol harapan.”
Menurut Puan, sejarah pembentukan Canberra sebagai ibukota Australia menambah informasi dan referensi untuk DPR saat membahas RUU Ibu Kota Negara. “Sekarang tentu kita perlu lihat apa saja yang harus diperhatikan jika kita ingin bersama-sama menjadikan Ibu Kota Negara yang baru nanti sebagai salah satu simbol kemajuan Indonesia dan juga semakin menguatkan reputasi kita di mata dunia”.