Cianjur, b-Oneindonesia – Wakil Ketua MPR Dr. H. Sjarifuddin Hasan, MM, MBA apresiasi pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) pemerintah dengan suku bunga 0 persen untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai bagian dari program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diluncurkan pada bulan September 2020 ini.
“Di masa pandemi yang belum jelas berakhirnya, program tersebut sangat dibutuhkan dan membantu UMKM bertahan serta bangkit dari keterpurukan. Mereka perlu itu sekarang untuk memutar kembali usahanya, kehidupan dirinya juga keluarganya,” kata Syarief Hasan, di Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (12/9/2020).
Namun, Pimpinan MPR dari Partai Demokrat yang akrab disapa Syarief Hasan ini memberikan beberapa catatan yakni, keluhan para pelaku UMKM Indonesia dibidang pembiayaan bukan hanya pada bunga pinjaman. Tapi yang pertama harus diberikan adalah kemudahan dan kecepatan memperoleh pinjaman di bank. ” Percuma juga jika kredit berbunga 0 persen namun sangat sulit mendapatkannya karena terganjal birokrasi. Hal tersebut harus mendapat kan perhatian lebih pemerintah,” imbuhnya.
Mantan Menteri Negara Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia ini menegaskan jika tiga kriteria ini, Kemudahan, Kecepatan serta bunga 0 persen dijalankan beriringan maka dampaknya akan luar biasa.
“Coba amati mengapa ‘bank keliling’ atau rentenir itu tumbuh subur walaupun bunganya mencekik, karena mereka sangat mudah dan cepat dalam memberikan pinjaman, hanya dengan KTP saja langsung cair.
Program ini jika bisa melampaui itu, maka akan sangat membantu sekaligus menghindarkan rakyat kecil dari jeratan rentenir,” ujarnya.
Sebagai Pimpinan MPR, Syarief Hasan berharap agar program tersebut berlangsung lancar tanpa kendala. Dalam pelaksanaannya, tentu ada birokrasi yang harus dipatuhi untuk memastikan program tersalurkan secara tepat. Namun, pastikan birokrasi itu dilaksanakan sesederhana mungkin tanpa memberatkan rakyat.
“Terakhir, saya mengajak semua masyarakat Indonesia di masa pandemi ini untuk lebih mengasah lagi nilai-nilai luhur bangsa seperti saling toleransi, gotong royong, saling merasakan penderitaan sehingga bersama-sama kita bisa dengan ridho Tuhan Yang Maha Esa menghadapi dan lepas dari permasalahan berat ini,” ujarnya.