Jakarta,b-Oneindonesia – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo memacu para pengusaha muda meningkatkan daya saing dan produktifitas perekonomian nasional. Semakin berkembangnya dunia usaha, akan semakin baik bagi keuangan negara karena pada akhirnya bisa meningkatkan pendapatan negara dari sektor pajak.
“Hingga akhir November 2019, realisasi penerimaan pajak ke kas negara tercatat Rp 1.312,4 triliun atau sekitar 73,5 persen dari target APBN Rp 1.786,4 triliun. Di tahun 2020 ini, penerimaan pajak ditargetkan mencapai Rp 1.865,7 triliun. Disinilah sumbangsih besar para pengusaha, selain membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat melalui kegiatan usahanya, juga memberikan pajak sebagai sumber utama pendapatan negara,” ujar Bamsoet usai menghadiri Pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI), di Jakarta, Rabu (15/1/20).
Turut hadir antara lain Presiden Joko Widodo, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden yang juga Ketua Umum BPP HIPMI 1984-1989 Agung Laksono, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal yang juga Ketua Umum BPP HIPMI 2015-2019 Bahlil Lahadalia, Ketua Umum BPP HIPMI 2005-2008 Sandiaga Uno, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri BUMN Erick Tohir.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia ini berharap kondisi perekonomian global di 2020 ini bisa semakin membaik. Namun demikian kalangan dunia usaha perlu tetap waspada. Apapun yang terjadi di internasional, seperti perang dagang Amerika – China maupun meningkatnya ketegangan Amerika – Iran, dunia usaha Indonesia harus tetap tangguh.
“Salah satu tantangan terbesar dunia usaha adalah menyangkut stabilitas politik nasional. Berkat kepiawaian Presiden Joko Widodo dan kebesaran hati Pak Prabowo Subianto serta Mas Sandiaga Uno, stabilitas politik kini relatif stabil. Hal ini memudahkan para pengusaha dalam mengembangkan usahanya. Tantangannya kini tinggal ketidakpastian global. Namun karena fundamental perekonomian kita cukup kuat, seharusnya hal tersebut tak terlalu menjadi persoalan utama,” ujar Bamsoet.
Mantan Ketua DPR RI 2014-2019 ini melihat, di tahun 2020 ini setidaknya ada beberapa sektor usaha yang bisa tumbuh signifikan dan menjadi peluang besar bagi kalangan usaha. Antara lain sektor pariwisata, ekonomi digital, dan ekonomi kreatif.
“Badan Pusat Statistik mencatat sepanjang Januari hingga September 2019, jumlah wisatawan asing yang masuk ke Indonesia mencapai 12,27 juta jiwa, naik 2,63 persen dibanding periode tahun sebelumnya. Tahun 2020 ini tak menutup kemungkinan jumlahnya meningkat mencapai 20 juta jiwa. Belum lagi ditambah wisatawan domestik, tak heran jika sektor pariwisata bisa menyumbang devisa negara mencapai USD 17,6 miliar atau sekitar Rp 250 triliun. Jika para pengusaha terus meningkatkan keterlibatannya menggarap sektor pariwisata, lompatan ekonomi bagi Indonesia akan luar biasa sekali,” ujar Bamsoet.