JAKARTA, B-ONEINDONESIA – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung langkah Aiptu Jakaria (Jacklyn Choppers) mendokumentasikan berbagai operasi penangkapan pelaku tindakan kejahatan dan kekerasan yang ditanganinya, untuk kemudian di posting dalam kanal Youtube Jacklyn Choppers. Sehingga bisa dijadikan pelajaran sekaligus mengingatkan siapapun agar tidak main-main melawan hukum. Karena pasti akan berhadapan dengan aparat hukum seperti Jacklyn Choppers.
Nge-youtube sejak tahun 2016 dan mulai aktif sejak 2018, kanal Youtube Jacklyn Choppers kini sudah memiliki 527 ribu subscriber. Melalui Youtube, Jacklyn Choppers memberikan banyak edukasi hukum kepada masyarakat. Petugas kepolisian yang nyentrik karena tampilannya sangat gaul, rambut gondrong pirang, kupluk hitam, berkacamata dengan style ala anak tongkrongan ini sudah aktif di kepolisian sejak Januari 1996.
“Dalam 25 tahun karirnya di Tim Jatanras (Kejahatan dan Kekerasan) Polda Metro Jaya, Jacklyn Choppers sudah menangani berbagai kasus besar. Termasuk menikmati asam manis menjadi petugas kepolisian yang bertugas memburu para penjahat. Bahkan ia pernah ditembak hingga 11 peluru bersarang di dirinya,” ujar Bamsoet usai podcast Ngobras sampai Ngompol (Ngobrol Asyik sampai Ngomong Politik) bersama Jacklyn Choppers, di Studio Digital Black Stone, Jakarta, Jumat (18/6/21).
Bamsoet menjelaskan, pada tahun 2017, Jacklyn Choppers mendapat tugas memburu pelaku perampokan mobil pengisi ATM sebesar Rp 2,8 miliar yang terjadi di sekitar daerah Cawang. Komplotan pelaku sudah ditangkap, tinggal menyisakan pimpinan komplotan yang bersembunyi di Lampung. Saat mengejar ke Lampung, Jacklyn Choppers mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa pelaku sudah melarikan diri ke Bandung.
“Alhasil Jacklyn Choppers bersama rekan setimnya seperti Rizal Celvian Gumay yang kini menjadi Kabinda Kepri, mengejar pimpinan komplotan tersebut hingga ke Bandung. Dalam pengejaran di Bandung, terjadi baku tembak antara pimpinan komplotan dengan para petugas kepolisian, yang mengakibatkan 11 peluru bersarang di tubuh Jacklyn Choppers. Dua peluru di dekat jantung, satu di tengah dekat ulu hati, dua di dekat lambung sebelah kiri, dua lagi di sebelah kanan, satu di lengan kanan, dan tiga di lengan kiri,” jelas Bamsoet.
Lanjut Bamsoet menerangkan, bermodal syahadat dan istigfar, walaupun tertembak 11 peluru, Jacklyn Choppers bisa lolos dari maut. Sebanyak 9 peluru bisa dikeluarkan, sementara 3 peluru hingga kini masih berada di lengan kiri Jacklyn Choppers, yang ia jadikan sebagai kenang-kenangan.
“Ada berbagai cerita menarik yang diungkapkan Jacklyn Choppers. Usai baku tembak, dirinya dan pimpinan komplotan dilarikan ke rumah sakit. Karena tampilannya yang ‘urakan’, Jacklyn Choppers justru ditaruh di bawah lantai rumah sakit, sementara si pimpinan komplotan yang tampil rapi, ditaruh diatas kasur rumah sakit,” terang Bamsoet.
Bamsoet menambahkan, karena banyak pelaku kejahatan yang dendam, istri Jacklyn Choppers bahkan sempat dua kali ingin diculik. Bahkan juga pernah diusir dari kontrakan akibat provokasi orang yang tidak suka dengan dirinya dalam menegakan hukum. Jacklyn Choppers menilai, berbagai kejadian ‘memilukan’ tersebut menjadi penghias hidup bagi dirinya.
“Atasannya di kepolisian bahkan sempat menawarkan Jacklyn Choppers untuk pindah tugas dari Tim Jatanras, agar tidak terus berhadapan dengan maut. Namun Jacklyn Choppers tetap mencintai profesinya sebagai pemburu pelaku kejahatan. Baginya, jika ia pindah menandakan pelaku kejahatan menang. Karena itu, hingga kini ia masih aktif memburu para pelaku tindakan kejahatan dan kekerasan. Ia selalu menekankan bahwa polisi tidak boleh kalah oleh penjahat,” tandas Bamsoet.
Bamsoet mendorong agar pemerintah senantiasa memberikan perhatian serius kepada para aparat kepolisian. Khususnya dalam peningkatan kesejahteraan. Agar para petugas kepolisian seperti Jacklyn Choppers dan lainnya ini bisa tenang tatkala harus bertugas meninggalkan keluarga di rumah.
“Tidak jarang berbagai godaan uang besar datang dari pelaku kejahatan agar tidak ditangkap Jacklyn Choppers. Namun ia tetap teguh memegang sumpah setianya sebagai aparat penegak hukum. Di luar sana, masih banyak petugas kepolisian lainnya seperti Jacklyn Choppers yang tidak pernah mempan disogok oleh uang. Karena itu, pemerintah perlu memperhatikan kesejahteraan mereka, sehingga tidak memberikan ruang dan alasan apapun bagi setiap aparat kepolisian untuk menerima sogokan,” pungkas Bamsoet.