Bamsoet sebut Pandemi Covid-19, Perekonomian Melambat, dan 1,7 Juta Orang Kehilangan Pekerjaan

Jakarta, b-Oneindonesia – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyatakan, potensi semakin melonjaknya jumlah penganggur di Indonesia dikarenakan melambatnya hampir seluruh kegiatan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Bamsoet meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan, untuk terus berupaya dalam mengurangi tingkat pengangguran, dengan bekerja sama Kementerian UMKM dan Koperasi. Kerja sama tersebut untuk membuka peluang bagi mereka yang ingin berusaha, seperti bantuan akses dan jaminan ke perbankan untuk permodalan, mengingat masyarakat yang kehilangan pekerjaan mencapai 1, 7 juta orang.

Bamsoet juga mendorong pemerintah dapat mempercepat program Pemulihan Ekonomi Nasional/PEN agar dapat meminimalisir dampak krisis yang disebabkan dari Covid-19.

“Mendorong pemerintah fokus dalam mencegah meluasnya pemutusan hubungan kerja lebih lanjut. Misalnya, menggencarkan pemberian stimulus bagi dunia usaha agar bisa mempertahankan pekerjanya, memberikan insentif pajak penghasilan bagi UMKM, dan jaring pengaman sosial melalui perluasan bantuan sosial bagi pekerja formal dan informal,” ujar Bamsoet, Jumat (19/6/2020).

Pemerintah, lanjutnya, dalam membuka sembilan sektor perekonomian, harus menyerap tenaga kerja guna meminimalisir tingkat pengangguran di masyarakat.

*RESPON ISU AKTUAL KETUA MPR RI BAMBANG SOESATYO,*
*JUMAT, 19 JUNI 2020*

*1. Potensi semakin melonjaknya jumlah penganggur dikarenakan melambatnya hampir seluruh kegiatan ekonomi akibat pandemi covid-19, respon Ketua MPR RI:*

A. Mendorong pemerintah, dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan, untuk terus berupaya dalam mengurangi tingkat pengangguran, dengan bekerja sama kementerian UMKM dan koperasi membuka peluang bagi mereka yang ingin berusaha seperti bantuan akses dan jaminan ke perbankan untuk permodalan, mengingat masyarakat yang kehilangan pekerjaan mencapai 1.7 juta orang.

B. Mendorong pemerintah dapat mempercepat program Pemulihan Ekonomi Nasional/PEN agar dapat meminimalisir dampak krisis yang disebabkan dari covid-19.

C. Mendorong pemerintah fokus dalam mencegah meluasnya pemutusan hubungan kerja lebih lanjut, seperti menggencarkan pemberian stimulus bagi dunia usaha agar bisa mempertahankan pekerjanya, memberikan insentif pajak penghasilan bagi UMKM, dan jaring pengaman sosial melalui perluasan bantuan sosial/bansos bagi pekerja formal dan informal.

D. Mendorong pemerintah dalam membuka sembilan sektor perekonomian agar penyerapan tenaga kerja dapat perlahan-lahan ditingkatkan, guna meminimalisir tingkat pengangguran di masyarakat.

*2. Kepolisian Daerah Metro Jaya mencatat peredaran narkoba di Jakarta meningkat selama masa penanganan pandemi Covid-19, yang saat ini peredarannya memanfaatkan platform jual-beli online, respon Ketua DPR RI:*

A. Mendorong aparat penegak hukum (Kepolisian) bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika, BSSN, platform digital media sosial maupun penyedia jasa toko daring untuk melacak akun-akun tersebut dan memblokir akun yang ditengarai menjual narkoba.

B. Mendorong Kepolisan dan Badan Narkotika Nasional (BNN) tetap fokus dalam mengusut tuntas jaringan penjual maupun pengedar narkoba tersebut dan menindak tegas, pengguna, pengedar maupun bandar narkoba, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

C. Mendorong Kepolisian bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk meningkatkan koordinasi dan sinergitas dalam memutus rantai jaringan narkotika di Indonesia serta memaksimalkan upaya dalam mencegah masuknya narkotika ke Indonesia.

*3. Tiga bahan pangan yang masih perlu tetap dilakukan impor, yaitu gula, daging sapi, dan bawang putih, agar kebutuhan pangan tetap dapat terjaga hingga Desember 2020, respon Ketua MPR RI:*

A. Mendorong pemerintah agar dalam melakukan impor ketiga bahan pangan tersebut, tetap memperhatikan kepentingan petani dan peternak dalam negeri agar tidak merugi.

B. Mendorong pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan dalam negeri, khususnya petani tebu untuk produksi gula, peternak sapi untuk produk daging sapi, dan petani bawang untuk produksi bawang putih, agar untuk ke depannya Indonesia dapat mengurangi dan bahkan tidak bergantung sepenuhnya lagi pada impor.

C. Mendorong pemerintah untuk dapat memproyeksikan hasil produksi pangan dalam negeri, agar kebutuhan pangan dapat disesuaikan sesuai kebutuhan masyarakat dan impor yang dilakukan hanya benar-benar jika dibutuhan saja.

D. Mendorong pemerintah untuk mengevaluasi dan mengantisipasi adanya peningkatan kebutuhan pangan masyarakat, dan berkomitmen fokus untuk mensejahterakan petani dan peternak dalam negeri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *