Jakarta, b-oneindonesia- Rapat dengar pendapat (RDP) Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat RI bersama dengan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) terkait dengan Masyarakat tani wilayah Maluku, Senin (18/11/2019).
Persoalan Maluku diaspirasikan langsung DPR RI Fraksi Nasdem, Abdullah Tuasikal di Rapat komisi IV, diantaranya adalah makanan lokal, singkong, ubi-ubian, jagung, sagu dan soal lain.
Abdullah Tuasikal mengatakan “Terkadang Maluku tidak terakomodir dari sejumlah masalah, maka kami inginkan mohon diperhatikan oleh pemerintah lewat kementerian ini, tentu sejak dulu kala nenek moyang kami pengkonsumsi makanan lokal, seperti singkong, ubi-ubian, jagung, sagu dan lain sebagainya” ujar Bupati di Maluku Tengah dua periode.
Dikatakannya,“Saat ini justru paradigmanya terbalik jika tidak konsumsi nasi terasa seperti belum makan makanya, saran saya pemerintah membuat satu formulasi bekerja sama dengan pemerintah Provinsi, kabupaten/kota untuk memberdayakan suasembada pangan lokal seperti yang bilang dalam seminggu gunakan program sehari tidak mengkonsumsi nasi, kalau ini berjalan sebulan saja sudah terhitung 4 hari hal ini mengurangi devisit beras dan menjadikan pasar untuk jualan makanan lokal” jelasnya.
Dikatakannya, secara tegas yang juga melihat seorang menteri sangat berpengalaman “Saya yakin dan percaya Pak Menteri bisa melakukan hal demikian dengan segudang pengalaman, Pak Menteri sejak menjadi lurah, Camat, Bupati sampai Gubernur Sulsel dua periode”.
“Pak Menteri ini mohon diperhatikan ke Maluku bagaimana caranya dalam waktu lima tahun Maluku bisa surplus beras sehingga mampu mensejahterakan petani beras.Termasuk Swasembada Daging, karena daging mempengaruhi 70% produksi ternak. Usaha sapi potong dihadapkan pada masalah ketersediaan pakan/hijauan. Jika pemerintah ingin meraih swasembada daging maka pemerintah mesti hadir agar peternak bisa dengan mudah mendapatkan hijauan untuk ternaknya. Ujarnya.
Abdullah menambahkan lagi bahwa “Perlu diketahui Untuk 2019 kita devisit 256.860 ton daging secara Nasional. Populasi Sapi, 17,9 Juta ekor dengan produksi daging 429.412 Ton.
Kebutuhan daging nasional 686.270 Ton. Kita devisit atau kekurangan daging 256.860 ton atau setara dengan 1,8 Juta ekor ternak”
Sedangkan di Maluku, populasi sapi 101.217 ekor, produksi daging 2.186 ton.
Kebutuhan Daging Maluku 4.478 ton, Maluku devisit atau kekurangan daging: 2.292 ton atau setara 16 ribu ekor, ujar Tuasikal.