GMNI Organisasi Penerus Ajaran Bung Karno, Harus Tetap Dalam Garis Nasionalis

Wakil Ketua MPR RI Dr. Ahmad Basarah, M.H. yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan dalam kegiatan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI dalam kegiatan Konferensi Daerah GMNI Jawa Timur. Konferda ini terselenggara karena kerjasama antara MPR RI dengan DPC GMNI Malang Raya pada Jumat (19/3).

Malang, b-Oneindonesia – Wakil Ketua MPR RI Dr. Ahmad Basarah yang juga Ketua DPP PDI Perjuangan menyampaikan bahwa GMNI sebagai organisasi penerus ajaran Bung Karno harus tetap berdiri dalam garis perjuangan kaum nasionalis.

Dikatakannya sebagai organisasi penerus ajaran Bung Karno GMNI harus menjadi kawah Candradimuka untuk penggemblengan menempa karakter dan kepribadian kader-kader bangsa.

“Bung Karno juga mengatakan beri aku 10 pemuda dan kuguncangkan dunia ini, betapa energi generasi muda memiliki kekuatan yang besar untuk menyongsong masa depan,” tegas Ahmad Basarah.

“Saya juga meyakini dari kawan-kawan yang hadir (Peserta Konferda) dapat menjadi pemimpin besar. Sebagai seorang pemuda dedikasi menjadi hal utama dalam pembentukan pribadi seorang pemimpin,” lanjutnya.

Hal tersebut ia sampaikan dalam kegiatan Sosialisasi 4 Pilar MPR RI dalam kegiatan Konferensi Daerah GMNI Jawa Timur. Konferda ini terselenggara karena kerjasama antara MPR RI dengan DPC GMNI Malang Raya pada Jumat (19/3).

Basarah mengungkapkan, Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, serta Bhineka Tunggal Ika sebagai sistem sosial masyarakat.

Ia juga menceritakan bagaimana Bung Karno, Bung Hatta, dan founding fathers lainnya telah menjadi sosok pemimpin diusia yang masih muda.

Mantan aktivis 98 itu juga menyampaikan kisahnya dahulu saat masih aktif sebagai kader GMNI. “Proses de-sukarnoisasi oleh Orde Baru, membumi hanguskan ajaran dan organisasi pendukung Bung Karno. Namun begitu GMNI masih tegak berdiri untuk meneruskan ajaran Bung Karno”.

“Teman-teman harus bersyukur dengan kondisi hari ini. Dahulu untuk kita melakukan diskusi bahkan kaderisasi kita harus berpindah-pindah karena dianggap pemerintah pada era itu sebagai ancaman politik,” terangnya

Tidak lupa ia juga menyinggung eksistensi Kelompok Cipayung dalam proses berbangsa. “Pada tahun 2004 kita bisa lihat hampir semua presiden dan wakil presiden berasal dari alumni Kelompok Cipayung. Tugas kita adalah menjaga marwah gerakan yang telah ditorehkan dalam sejarah oleh Kelompok Cipayung dalam proses berbangsa dan bernegara,” tuturnya

Dalam akhir penyampaiannya, Wakil Ketua MPR RI itu memberikan wejangan kepada kader-kader GMNI yang hadir untuk tidak takut  meraih cita-cita. Mengutip pernyataan Bung Karno, ia mengajak kader GMNI untuk “menggantungkan cita-cita setinggi langit, jikalau engkau jatuh engkau akan jatuh diantara bintang-bintang”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *