Jakarta, b-Oneindonesia – Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, mengatakan gerakan pemuda bisa menjadi motor penggerak untuk meningkatkan kepedulian dan kedisiplinan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19 ini. Caranya dengan memberi contoh melaksanakan protokol kesehatan yang benar.
“Mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak adalah kebiasaan baru yang harus dilakukan dengan kesadaran bersama dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19,” ujar Rerie sapaan akrab Lestari dalam keterangannya, Kamis (21/5/2020).
Ia juga meminta masyarakat dan pemerintah agar peringatan Hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 2020 kemarin menjadi momentum kebangkitan bersama dalam mengatasi wabah COVID-19 di Tanah Air.
“Kalau pada 1908 Boedi Oetomo menjadi awal gerakan yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia, saat ini saya kira momentum yang pas untuk menggalang gerakan bersama mengatasi wabah COVID-19,” ungkapnya.
Menurut Legislator Partai NasDem itu, menanamkan kesadaran masyarakat untuk menghadapi wabah COVID-19 secara bersama inilah yang hingga saat ini belum sepenuhnya berhasil direalisasikan.
Ia mengatakan kesadaran bersama masyarakat sangat penting karena akan sia-sia jika hanya sebagian orang saja yang mematuhinya.
“Seperti yang terjadi saat ini. Sebagian masyarakat mematuhi anjuran untuk tetap di rumah, jaga jarak dan memakai masker. Tetapi pada saat yang sama sebagian masyarakat lainnya berbondong- bondong ke pasar, pusat perbelanjaan dan area publik tanpa mengindahkan protokol kesehatan. Ya upaya pengendalian virusnya sia-sia,” tukasnya.
Menurutnya, yang dibutuhkan saat ini adalah gerakan yang masif untuk menyadarkan masyarakat agar mematuhi anjuran pemerintah untuk tetap di rumah dan disiplin menerapkan protokol kesehatan bila terpaksa keluar rumah.
Rerie berharap di tengah peringatan Hari Kebangkitan Nasional hari ini, para pemuda dapat menginisiasi sebuah gerakan yang bisa menumbuhkan kesadaran bersama di tengah masyarakat untuk melakukan pencegahan dan pengendalian COVID-19 di tanah air.
Upaya untuk membentuk gerakan kesadaran bersama ini, tambahnya, bisa dimulai dari lingkungan terkecil di keluarga, rekan sejawat hingga komunitas dan bisa meluas ke masyarakat.