Jakarta, b-Oneindonesia – Deputi Persidangan Sekretariat Jenderal DPD RI Sefty Ramsiaty menyakini DPD RI akan menjadi lembaga yang lebih kuat dan aspiratif sesuai apa yang dicita-citakan saat awal terbentuk. Hal itu tertuang saat hadir sebagai narasumber di Youtube Kabar Senator yang dipandu oleh Kepala Biro Protokol, Humas dan Media Mahyu Darma.
“Bicara tentang visi, kita kembali kepada lembaga ini sendiri. Kami mencoba untuk tidak lepas dari visi itu baik akuntable dan modern dalam supporting system,” ucap Sefty di Gedung DPD RI, Jakarta, Rabu (27/3).
Ia menambahkan untuk misi dari Deputi Persidangan DPD RI itu, tentunya harus mampu memberikan dukungan administrasi yang berkualitas baik kepada Anggota ataupun Sekretariat Jenderal DPD RI. “Misi kita harus mampu memberikan dukungan administrasi,” ujar Sefty.
Sefty juga selalu menghimbau kepada unit-unit di Biro Persidangan harus bekerja dengan hati. Lantaran, seluruh staf hingga pejabat eselon II harus bekerja lebih dari delapan jam sehari.
“Waktu bekerja lebih lama ketimbang bertemu dengan keluarga. Maka kita harus menyiasati untuk bagaimana betah bekerja, tentunya bekerja dengan hati dan sopan,” imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa bekerja di lembaga politik ini semua harus tetap berjalan walaupun tanpa anggaran sekalipun. Untuk itu pihaknya membuat kegiatan seoptimal mungkin dan tentunya dengan aturan yang bisa dipertanggungjawabkan.
“Menjaga Anggota DPD RI itu sebenarnya lebih dari menjaga diri kita sendiri. Maka kita semua harus benar-benar bekerja dengan hati,” paparnya.
Tidak sampai di situ, sambungnya, secara rutin pihaknya juga sering mengadakan rapat secara berkala di setiap unit. Tetapi di luar pertemuan itu, pintu ruangan saya terbuka bila ada persoalan ataupun saran.
“Artinya saya berupaya melakukan pendekatan kepada seluruh unit kerja. Bahkan ketika waktu senggang saya suka datang keruangan-ruangan untuk melakukan diskusi. Jadi kembali lagi pada komunikasi,” imbuh Sefty.
Sefty juga menjelaskan Kesetjenan DPD RI saat ini sedang mengarah paperless. Apalagi pada saat pandemi ini, pihaknya juga sudah mengadakan rapat secara kombinasi baik virtual atau fisik dengan protokol kesehatan.
“Kita memang sudah dituntut untuk melek teknologi. Memang rapat-rapat di alat kelengkapan kita harus belajar tentang teknologi. Seluruh perangkat mau tidak mau harus kita lakukan,” kata Sefty.