Jokowi Disarankan Pimpinan MPR RI, Agar Contoh Gus Dur & SBY dalam Pilih Jubir

Wakil Ketua Umum MPR, Arsul Sani,

Jakarta, b-Oneindonesia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum tunjuk juru bicara (Jubir) pengganti Fadjroel Rachman yang dilantik sebagai duta besar untuk Kazakhstan merangkap Tajikistan pada Senin (25/10) pagi. Wakil Ketua Umum MPR, Arsul Sani, menyarankan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencontoh Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid dan Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam memilih jubir.

“Saya berharap Pak Jokowi itu kemudian menunjuk jubir apakah satu atau dua tentu berpulang menurut kebutuhan beliau kira-kira yang sosoknya itu paling tidak seperti Pak Wimar atau Pak Julian Aldrin itulah,” ungkap Arsul kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/10).

“Jadi memang jubirnya itu jubir yang memang jagoan berkomunikasi, bukan jagoan miskomunikasi,” katanya.

Menurutnya sosok Wimar Witoelar dan Julian Aldrin Pasha  merupakan contoh jubir yang dinilai baik. Selain itu, ia juga menilai seorang jubir presiden harus sosok yang miliki kapasitas.

“Yang punya kapasitas itu yang seperti apa? Pertama, tentu kemampuan komunikasi publiknya bagus, yang kedua tentu orang yang punya daya koordinasi yang tinggi dengan jajaran pemerintahan lainnya, dan yang ketiga saya kira adalah orang yang memang tiap saat itu bisa gampang untuk dihubungi dikomunikasi,” ujarnya.

Terkait adanya usulan agar jubir dirangkap oleh Sesmenkab, ia menyerahkan keputusan tersebut kepada presiden. Menurutnya sosok Sesmenkab, Pramono Anung, merupakan sosok yang dinilai memiliki kapabilitas.

“Tetapi apakah beliau yang nanti akan merangkap karena tugasnya sebagai menseskab itu juga cukup berat, ya biar Pak Jokowi yang mempertimbangkan,” ucapnya.

DPR RI Harap Jokowi Tunjuk Jubir yang Komunikatif dan Smart

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menilai, Presiden Joko Widodo atau Jokowi sudah memikirkan secara matang penunjukkan Fadjroel Rachman sebagai Dubes untuk Kazakhstan merangkap Tajikistan. Ia berharap, Jokowi dapat segera menunjuk juru bicara yang komunikatif dan cakap.

“Saya hanya mengimbau supaya jubir yang kemudian akan diangkat tentunya komunikatif, smart, dan energik. Mengenai siapanya terserah kepada presiden,” ujar Dasco di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (27/10).

Di samping itu, ia mengucapkan selamat kepada Fadjroel yang ditunjuk sebagai Dubes untuk Kazakhstan merangkap Tajikistan. Terkait penggantinya, ia yakin Jokowi sudah mengantongi sosok yang tepat menjadi juru bicara.

“Tentunya Pak Jokowi yang lebih tahu, apakah seorang presiden masih memerlukan jubir atau tidak,” ujar Dasco.

Deputi Bidang Protokol Pers dan Media Bey Machmudin mengatakan, hingga kini Presiden belum memberikan nama untuk mencari pengganti Fadjroel sebagai juru bicaranya. “Sampai saat ini belum ada arahan Presiden,” ujar Bey kepada wartawan.

Fadjroel telah menjabat sebagai Juru Bicara Presiden sejak 21 Oktober 2019. Menurut Bey, penjelasan terkait agenda dan program Kepresidenan nantinya masih dapat disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara, Sekretaris Kabinet, serta Kantor Staf Kepresidenan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *