Serap Aspirasi di Desa Kembangbilo Tuban, LaNyalla: Masyarakat Butuh Waduk untuk Jaga Ketahanan Pangan

Tuban, b-OneindonesiaKetua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, siap mendorong warga Desa Kembangbilo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, untuk memiliki waduk.

Keinginan untuk memiliki waduk tersebut disampaikan Kepala Desa Kembangbilo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, M Abdul Rochim.

Menurutnya, pengajuan untuk dibuatkan waduk sudah disampaikan ke kabupaten, melalui dinas terkait.

“Dengan waduk, air hujan bisa langsung masuk ke waduk, selain itu juga bisa digunakan untuk pengairan, wisata dan lain-lain. Pengajuan sudah dua tahun yang lalu, kami harap stakeholder bisa membantu merealisasikan waduknya karena ada 3 RW yang terimbas banjir. Kehadiran pak Nyalla ini adalah kebahagiaan untuk kami,” katanya, Selasa (28/2).

Abdul Rochim mengatakan komoditas utama di wilayahnya adalah jagung dan kacang.

“Sebenarnya pertanian yang luas dalam bentuk tegalan itu yang paling banyak komoditas jagung, kacang. Cuma yang untuk pertanian persawahan hanya tinggal lingkup ini saja, karena sudah terpakai untuk jalan ring road dan perumahan. Ketahanan pangan kami bisa melemah,” terangnya, diamini Sekdes Ahmad Sugeng.

Dijelaskannya, efek dari hal itu adalah kurangnya resapan air yang mengakibatkan banjir.

“Dan akibat dari banjir, pertanian banyak yang gagal panen. Ada tiga lokasi di selatan ring road dan utara itu tidak bisa ditanami akibat banjir. Maka dari itu Waduk itu adalah solusi yang sangat penting dan sifatnya segera,” jelasnya.

Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, menyatakan siap menyalurkan aspirasi warga. Ia menilai kehadiran waduk di Desa Kembangbilo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, sangat penting.

Lebih lanjut pria asli Bugis yang lahir di Jakarta dan besar di Surabaya itu mengatakan, semua pihak harus berupaya menjaga ketahanan pangan dengan mengurangi alih fungsi lahan pertanian.

“Syarat mutlak untuk mewujudkan ketahanan dan kedaulatan pangan ialah dengan menjaga ketersediaan lahan pertanian,” ujar LaNyalla

“Alih fungsi lahan pertanian seperti menjadi perumahan harus kita minimalisir, namun tidak dipungkiri ada beberapa hal yang mengharuskan terjadinya alih fungsi lahan untuk program strategis nasional, akan tetapi bisa diperbaiki dengan menyediakan lahan pengganti sawah untuk menjaga produksi pangan,” ujarnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *