Jakarta B-ONEINDONESIA – China menjadi negara pertama di dunia yang yang menggunakan teknologi internet 5G secara besar-besaran. Peluncuran ini lebih cepat dari jadwal awal yang mereka tetapkan yakni pada 2020.
Perusahaan di china seperti China Telecom, China Unicorn dan China Mobile meluncurkan paket 5G dengan menetapkan harga 128 yuan atau setara USD 18 (Rp 256 ribu) per bulan. Biaya yang ditawarkan untuk teknologi ini akan naik menjadi USD 80 untuk 300 Gigabites dan 3.000 menit free telepon.
Para ahli mengatakan harga tersebut terlalu mahal dan akan sulit di akses oleh sipil kebanyakan. Terkait teknologi 5G di China, menjadi perhatian sebab Presiden Donald Trump menginginkan AS harus unggul atas teknologi ini.
Di China sendiri Layanan 5G kini sudah tersebar di 50 kota di China termasuk Beijing, Shanghai, Guangzhou dan Shenzhen. Di Amerika serikat sendiri ada empat operator ( Verizon, AT&T, Mobile da Sprint) yang meluncurkan teknologi 5G tersebar hanya dibeberapa kota saja.
China diproyeksi menjadi negara terbesar yang menggunakan koneksi 5G di 2025. China pada 2020 menyasar 7 persen jumlah penduduk sekitar 100 juta pengguna yang menggunakan koneksi 5G.
Layanan 5G per gigabyte di China berharga hampir sama dengan negara tetangga mereka Korea Selatan walaupun secara ekonomi dari pendapatan perkapita penduduknya china masih di bawah Korea Selatan . Di China Koneksi 5G harga USD 0,39 per Gigabytenya sedangkan di Korea Selatan sebesar USD 0,38 Per GB.