Jakarta B-ONEINDONESIA WhatsApp merperbaharui aplikasi mereka dengan menambahkan sebuah fitur baru yang digunakan untuk memudahkan pengguna mengontrol undangan grup WhatsApp. Fitur itu sudah bisa diaktifkan oleh pengguna di Indonesia. “Pembaruan ini penting untuk membantu menangkal peredaran informasi yang tidak benar dengan mengontrol siapa yang boleh mengundang pengguna ke grup,” jelas Claire Deevy, Direktur Kebijakan APAC WhatsApp. Deevy menyampaikannya dalam sebuah konferensi pers di gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) di Jakarta, Kamis (7/11)
Pada fitur ini berguna memastikan pengguna mempunyai kendali atas akses undangan ke grup. Selama ini, pengguna WhatsApp bisa diundang grup tanpa melalui izin dari pengguna. Dengan fitur ini pengguna bisa mengkonfirmasi undangan yang dikirimkan. Pengaturan tersebut sudah bisa langsung digunakan dengan syarat versi WhatsApp terbaru . Fitur ini sudah bisa diperbaharui oleh pengguna Android maupun iOS.
Dalam mengoperasikannya yakni pertama dengan terlebih dahulu membuka menu “setting” (pengaturan) lalu pilih “akun”, kemudian pilih “privasi”. Terdapat tiga pilihan yakni “semua orang” di mana siapa saja yang punya kontak pengguna bisa memasukan nomor anda ke grup. Kemudian pilih opsi “kontak saya”, di mana hanya kontak yang terdapat di ponsel saja yang bisa mengundang Anda, dan terakhir “kontak saya kecuali” yang berarti hanya beberapa kontak yang Anda pilih saja yang bisa mengundang Anda ke grup WhatsApp.
Admin yang tidak memiliki kontak akan diminta untuk mengirimkan undangan melalui pesan pribadi. Nantinya, pengguna yang diundang bebas memilih, apakah ingin menerima atau mengabaikannya. Ada tenggang waktu yang diberikan kepada pengguna yang diundang untuk memutuskan apakah ingin masuk grup tersebut atau tidak selambatnya 3 hari.
Ruben Hattari selaku Kepala Kebijakan Facebook Indonesia mengatakan bahwa semua pengguna akan bisa mendapatkan fitur ini. Apabila ada pengguna belum mendapat notifikasi pembaruan, bisa menunggu hingga sepekan sebagaimana fitur-fitur WhatsApp lain yang biasanya belum merata saat digulirkan serentak.