Jakarta b-oneindonesia Sektor Industri Kecil Menengah (IKM) merupakan salah satu yang paling terdampak dalam pandemi Covid-19. Kemenperin berkomitmen terus mendukung IKM untuk mempertahankan usahanya agar para pelaku IKM tetap mampu produktif. Salah satu langkah yang dilakukan adalah memaksimalkan pemasaran produk IKM melalui platform e-commerce untuk menggantikan cara penjualan offline yang saat ini sulit dilakukan. “Kami melihat para pelaku IKM tidak patah semangat menghadapi kondisi saat ini,” kata Menperin pada konferensi pers seusai pencanangan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, Kamis (14/5).
Untuk mendukung pemasaran produk IKM secara online, Kemenperin memberikan fasilitasi kepada pengusaha IKM, salah satunya melalui program e-Smart IKM. “Program ini telah diluncurkan sejak tahun 2017 dan akan berlanjut hingga tahun 2024,” jelas Menperin
Program e-Smart IKM dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan kepada para pelaku IKM untuk mampu memasarkan produknya lewat platform digital. Hingga saat ini, program tersebut sudah diikuti oleh 11.167 IKM di seluruh Indonesia.
Agus menilai peluang IKM untuk terus bergerak saat pandemi covid-19 terbuka lebar dengan adanya platform digital. “Saat ini merupakan kesempatan terbaik yang harus dimanfaatkan oleh pelaku industri nasional untuk dapat terus bergerak dan menjual produk-produknya melalui platform e-commerce,” ujarnya.
Menperin juga mengajak agar masyarakat dapat ikut serta membantu IKM dengan berbelanja produk-produk yang mereka hasilkan, sehingga para pelaku industri dapat terus bertahan di masa pandemi Covid-19.
Menperin mencontohkan, salah satu IKM yang mendapat hantaman keras pada masa pandemi Covid-19 adalah IKM pengolahan kopi. Para pelaku IKM kopi banyak yang mengalami penurunan penjualan, terlebih dengan adanya pembatasan ruang gerak manusia, serta diterapkan Pembatasan Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah, sehingga kafe, restoran dan gerai kopi harus tutup.
Guna mendorong penjualan IKM kopi, Kemenperin bekerja sama dengan salah satu platform digital memfasilitasi IKM kopi melalui kampanye #SatuDalamKopi pada April lalu. “Melalui kampanye tersebut, penjualan harian kopi dan produk terkait kopi meningkat sebesar 57% dan 39%, jauh berbeda dengan pertumbuhan 5% per bulan sebelum dilaksanakan kampanye,” jelas Agus.
Produk IKM lain yang juga didorong pemasarannya secara daring adalah fesyen muslim. Selain untuk mendukung para pengusaha yang mengalami penurunan penjualan, kampanye fesyen muslim di online marketplace juga bertujuan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara industri fesyen muslim di dunia.
“Program tersebut diselenggarakan untuk meningkatkan pertumbuhan dan konsumsi fesyen muslim nasional, sehingga sektor IKM tersebut berkontribusi tinggi, baik mengisi pasar domestik maupun menjadi yang terdepan di sektor industri fesyen muslim dunia,” ungkap Menperin.