B-OneIndonesia,- Sebagai anggota DPR RI Komisi IX, Tuti Nusandari Roosdiono dari Dapil Jateng selalu melaksanakan program dalam pengawasan serta pemantauan khususnya dalam hal penanganan stunting yang saat ini diprogramkan oleh pemerintah pusat.
Ia pun bersama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melaksanakan Promosi dan KIE Percepatan Penurunan Stunting yang dilaksanakan di wilayah Jawa Tengah.
Meskipun di Jawa Tengah ini kasus stunting sudah menurun, namun upaya-upaya terus dilakukan agar di tahun 2023 nanti angka stunting di Indonesia dapat turun hingga 14 persen.
Seperti yang dilakukan di Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang ini, warga desa diberikan sosialisasi mengenai bahaya stunting serta cara mencegahnya. Karena meskipun informasi sudah semakin canggih, namun sosialisasi juga perlu dilakukan agar warga desa menjadi tahu serta mengerti cara menangani permasalahan stunting yang baik dan benar.
“Saat ini BKKBN bekerjasama dengan kita sebagai anggota DPR RI Komisi IX melaksanakan program percepatan stunting. Hal ini bertujuan agar warga masyarakat mengetahui bagaimana cara mengatasi stunting yang baik sehingga apa yang menjadi program pemerintah dalam penanganan stunting dapat terlaksana dengan baik,” kata Anggota DPR RI Tuti N Roosdiono dalam zoomnya, Sabu kemarin.
Tuti melanjutkan, harapan ke depan untuk stunting di Jawa Tengah, khususnya wilayah dapilnya harus sudah mengalami penurunan dan bisa ke zero.
Sementara itu, Dra farida sumarlin M.Si (ketua tim pokja bidang pengendalian penduduk perwakilan BKKBN jateng) mengatakan,” Kenapa pemerintah yang paling depan dalam pelakasanaan program ini karena visi Pak Jokowi adalah meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang unggul, cerdas dan intelektual dan peran keluarga dalam pembangunan. Ini yang disemangati Pak Jokowi.”
Dengan demikian lanjut Farida, saat ini sedang memasuki bonus demografi dimana bahwa negeri kita berkesempatan generasi muda memasuki dunia kerja dan tidak dibebankan kepada usia non produktif sehingga generasi muda lebih efektif.