Jakarta, b-Oneindonesia – Mendagri Tito Karnavian menunjuk Komjen Pol (Purn) Drs. Paulus Waterpauw sebagai Pj Gubernur Papua Barat. Usai dilantik, Paulus mengatakan penunjukkannya sebagai Pj melalui komunikasi dan proses yang panjang.
“Ya, ada komunikasi. Waktu penjaringan kali, ya, ditanya. Ya, prinsipnya kalau untuk bangsa dan negara kita siap bekerja untuk kepentingan itu. Prosesnya, kan, panjang sekali, itu saja,” kata Paulus usai pelantikan di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Kamis (12/5).
Terkait adanya penolakan menjadi Pj, Paulus mengatakan itu hal yang wajar. Ia memastikan akan merangkul seluruh masyarakat Papua Barat.
“Plus minus, kan, selalu ada siang ada malam, ada angin hujan, ada reaksi ada aksi, biasa itu. Itu hanya bagian dari upaya untuk memberikan dorongan sebenarnya berarti. kan, ada catatan dari mereka yang saya belum tahu, sejauh mana pikiran mereka, saya akan komunikasi merangkul mereka, mengajak bicara,” ucapnya.
Mendagri Tito Karnavian mengungkapkan sejumlah alasan menunjuk Paulus sebagai Pj Gubernur Papua Barat. Ia menyebut Paulus merupakan usulan dari Majelis Rakyat Papua (MRP).
“Paulus Waterpauw ini, kan, usulan dari Majelis Rakyat Papua, juga usulan dari beberapa lembaga-lembaga yang ada di sana,” kata Tito.
Selain itu, eks Kapolri itu menuturkan latar belakang Paulus dinilai cukup mumpuni. Lalu, ia juga putra asli Papua.
“Dia pernah menjadi Kapolda Papua, pernah jadi Kapolda Papua Barat sendiri dan yang penting beliau putra Papua, orang asli Papua,” ucapnya.
“Dengan segala pengalamannya, kemampuan akademik, jam terbang, kita harap bisa jaga stabilitas politik dan pertahanan di Papua,” lanjut Tito.
Sebelumnya Para Tokoh Adat Usulkan Paulus Waterpauw Jadi Pj Gubernur Papua Barat
Sejumlah tokoh adat Papua di Sorong Raya hingga Manokwari mendorong perwira tinggi Polri Komjen Pol. Paulus Waterpau diangkat pemerintah pusat sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat.
Pj gubernur adalah orang yang menggantikan sementara posisi gubernur definitif Dominggus Mandacan yang habis masa jabatannya pada 2022. Pj gubernur menjabat hingga Pemilu 2024 atau hingga ada gubernur definitif yang baru.
“Sosok Paulus Waterpauw dipandang layak menjabat karateker atau penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat karena ia adalah putra asli Papua, berjiwa nasionalis serta memahami karakteristik budaya, serta kemajemukan warga di Papua Barat ini,” Ketua Dewan Adat Usbah Kabupaten Raja Ampat, Artemas.
Artemas mengatakan bahwa karir Paulus Waterpauw terbilang baik ketika memimpin Polda Papua dan Polda Papua Barat. Dia menganggap Paulus juga bekerja optimal ketika menjabat Kaba Intelkam Polri dan kini Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan BNPP Kementerian Dalam Negeri.
Terlebih, Paulus juga putra asli Papua. Paulus merupakan perwira tinggi Polri yang lahir di Fakfak pada 1963 silam.
“Dari rekam jejak di kepolisian yang profesional itu, kami yakin situasi keamanan dan ketertiban Papua Barat terjamin jika Paulus Waterpauw menjabat karateker Gubernur Papua Barat,” kata Artemas.
Dukungan terhadap Paulus Waterpauw juga mengalir dari Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Kabupaten Tambrauw, Ignasius Baru, Ketua LMA Malamoi Sorong Selatan Kornelis Usili, Kepala Suku Tehit (Binasket) se-Tanah Papua Adrianus Maga, dan Ketua LMA Maybrat Yeremias Nauw.
“Pernyataan bersama ini untuk mendukung keputusan pemerintah pusat dalam menunjuk Paulus Waterpauw sebagai Penjabat Gubernur Papua Barat hingga resmi dilantik oleh Presiden Joko Widodo,” ujar Mambrisau.