Pertunjukan ketoprak tari yang mengisahkan tentang perempuan asal Madiun, Retno Dumilah siap dipentaskan Sanggar Gending Enem di TiM Minggu (27/08/23)
Jakarta, b-Oneindonesia – Pertunjukan ketoprak tari yang mengisahkan tentang perempuan asal Madiun, Retno Dumilah siap dipentaskan Sanggar Gending Enem bersama alumni SMA 6 Jakarta.
Pentas yang dibintangi oleh Maudy Koesnaedi, Ira Wibowo, juga Dewi Gita ini akan dipentaskan di Theater Besar Jakarta Taman Ismail Marzuki pada Minggu (27/8/2023).
Mendapat kesempatan itu Maudy Koesnaedi mengaku senang bisa terlibat langsung dalam pementasan seni tradisional Jawa meskipun dirinya bukan orang Jawa. Hal itu diungkapkan Maudy saat berbincang dengan media di Gedung Wayang Orang Bharata Senen, Jakarta Pusat, Jumat (25/8/2023).
“Yang pasti saya senang bisa terlibat dalam pementasan seni tradisional meski saya bukan orang Jawa. Bagi saya ini adalah kesempatan ketiga saya ikut dalam pementasan bersama teman-teman alumni SMA 6 ini setelah sebelumnya terlibat dalam dua kali pementasan bersama Sanggar Gending Enam dan teman-teman alumni SMA 6 ini di tahun 2017 dan 2019,” ungkap Maudy.
Ditambahkannya, Maudy juga senang belajar seni dan kebudayaan tradisional suku lainnya yang membuatnya jadi mengerti sejarah dan seni budaya suku di Indonesia.
“Ini menjadi kesempatan saya sebenarnya untuk mengerti sejarah dan seni budaya Jawa karena saya bukan orang Jawa, ini juga jadi bentuk pelestarian budaya. Saya memang menikmati, dan sangat mencintai kesempatan untuk melestarikan budaya meskipun perlu 3 bulan kita latihan dan bersyukurnya yang melatih kita itu orangnya sabar-sabar sehingga bisa membuat kita seperti ini,” tambahnya.
Sementara itu Ketua Sanggar Gending Enem, Hendro Prastowo menyebut pengambilan tokoh Retno Dumilah sebagai tokoh yang akan diangkat ceritanya dalam pementasan Ketoprak Tari yang akan mereka pentaskan ini lantaran sejarah Retno Dumilah yang besar dalam sejarah perjuangan perempuan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan di era jaman kerajaan.
“Retno Dumilah adalah tokoh srikandi Madiun yang besar pengaruh dan jasanya dalam mempertahankan kerajaan Madiun. Karena ketika Panembahan Senopati bertakhta di Mataram dan ingin meluaskan kekuasaannya ke daerah Jawa Timur, nah Retno Dumilah yang akhirnya berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan, takhta adipati Madiun, itulah yang membuat kita akhirnya tertarik untuk mengangkat kisahnya dalam pementasan ini,” tegasnya.
Hendro juga mengaku sengaja mengajak para artis untuk ikut dalam pementasan itu lantaran mereka punya visi dan misi yang sama dalam upaya melestarikan budaya dan kesenian tradisional.
“Mereka (teman-teman artis) yang terlibat disini memang punya kesamaan misi untuk sama-sama melestarikan seni dan kesenian tradisional sehingga membuat kita tertarik untuk mengajak mereka bergabung dalam pementasan ini dan bersyukur disambut baik oleh mereka sehingga akhirnya bisa mementaskan pertunjukan ketoprak ini, dan ini yang kita sangat apresiasi,” ujarnya.