Jakarta, b-Oneindonesia – “Bu, apa sih penyakit COVID – 19 itu?” tanya Sara kepada ibunya. Begitulah sepenggal cerita pada Buku Kamu Pahlawanku, cara anak-anak menghadapi COVID-19. Buku ini bercerita tentang bagaimana anak – anak di seluruh dunia menghadapi COVID-19. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengatakan bahwa Buku Kamu Pahlawanku bisa menjadi salah satu solusi untuk memberikan pemahaman kepada anak – anak terkait situasi pandemi COVID – 19.
“Situasi di tengah pandemi COVID – 19 telah mengharuskan anak – anak berada di rumah saja dan belajar di rumah. Tentunya, situasi yang tidak biasa ini menyebabkan anak – anak menjadi bingung dan bertanya – tanya, kenapa mereka tidak bisa ke sekolah dan bermain dengan teman – temannya seperti biasa. Saya berharap dengan diluncurkannya Buku Kamu Pahlawanku bisa menjadi salah satu solusi bagi orangtua dan pengasuh untuk memberikan pemahaman kepada anak – anak terkait situasi pandemi ini,” tutur Menteri PPPA, Bintang Puspayoga melalui video pada Konferensi Pers Peluncuran Buku Kamu Pahlawanku, Cara Anak-Anak Menghadapi COVID-19 di Gedung Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta.
Hasil survei Ada Apa Dengan COVID-19 (AADC – 19) yang dilakukan oleh Kemen PPPA menunjukkan ada sekitar 58 persen anak yang memiliki perasaan tidak menyenangkan selama menjalani pembelajaran dari rumah. Selain itu, 30 persen anak masih merasa ragu atau tidak percaya dengan informasi tentang COVID – 19 yang diterimanya.
Deputi Bidang Perlindungan Anak Kemen PPPA, Nahar mengatakan ketika anak harus tinggal di rumah dalam waktu yang lama mereka merasa tugas sekolah yang diberikan tidak sesuai dengan harapan, dan bertanya – tanya mengapa tidak boleh bermain di luar. Posisi ketika anak mulai bosan di rumah inilah yang harus diwaspadai. Maka, cara – cara melalui dongeng dan komunikasi oleh orangtua yang bervariasi dengan penuh kehangatan bisa mengatasi kebosanan dan dampak buruk lainnya.
Buku Kamu Pahlawanku merupakan adaptasi dari “My Hero is You”, sebuah buku cerita yang dikembangkan oleh Kelompok Ahli di Komite Antar – Lembaga untuk Dukungan Kesehatan Jiwa dan Psikososial (Interagency – Standing Committee on Mental Health and Psychososial Support Reference Group). Cerita ini terinspirasi dari respon lebih dari 1.700 anak, orangtua, pengasuh, dan guru dari seluruh dunia, termasuk Indonesia tentang bagaimana mereka mengatasi dampak COVID – 19.
Dalam konferensi pers tersebut, hadir juga pendongeng Mochamad Ariyo Faridh Zidni atau akrab disapa Kak Aio yang juga membacakan sepenggal cerita Buku Kamu Pahlawanku. Ariyo mengatakan orangtua, pengasuh, dan guru bisa membawakan cerita ini dengan sederhana tapi tetap menarik untuk anak – anak. Ariyo juga telah melakukan pembuatan video dongeng Buku Kamu Pahlawanku yang diunggah pada akun Youtube pribadinya. Sebelumnya, sudah ada pendongeng dari Makassar yang juga berdongeng untuk anak-anak secara virtual.
“Buku ini dapat menjadi bahan bacaan keluarga, anak – anak, dan orangtua. Saya berharap anak – anak di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote dapat membaca dan mendapatkan pesan positif dari buku ini,” tutup Menteri Bintang.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Bintang juga mengapresiasi berbagai pihak yang terlibat dalam proses pembuatan hingga penyebarluasan Buku Kamu Pahlawanku, salah satunya UNICEF (The United Nations Children’s Fund) Indonesia. Rencananya, buku ini akan diterjemahkan ke 100 bahasa di seluruh dunia, dan akan diadaptasi ke dalam Bahasa Karo, Batak, Nias, Bugis, Makassar, dan berbagai bahasa utama di Papua.
Masyarakat dapat mengunduh versi elektronik Buku Kamu Pahlawanku pada portal Kemen PPPA (www.kemenpppa.go.id) dan portal UNICEF Indonesia (https://www.unicef.org/indonesia/id/coronavirus/my-hero-is-you-storybook).
Selain itu, tersedia juga audio book yang dibuat oleh Lembaga Humanity and Inclusion.