Jakarta, b-Oneindonesia – Sejumlah organisasi relawan pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tergabung di dalam Forum Maju Tumbuh Bergerak Bersama (Matra), tidak menggubris wacana jabatan presiden tiga periode.
Forum Matra merupakan gabungan lebih kurang 56 organisasi relawan pendukung Jokowi itu berkeinginan untuk tetap mengawal program kerja Presiden Jokowi sampai akhir masa jabatannya.
Mereka juga mengingatkan Jokowi agar lebih fokus pada agenda prioritas nasional pemulihan ekonomi kerakyatan dan pembangunan berkelanjutan daripada wacana masa jabatan diperpanjang.
“Sebaiknya lebih diutamakan mendorong prioritas kerja Presiden Jokowi 2022 – 2024, terutama pemulihan ekonomi kerakyatan, itu kan jauh lebih penting daripada wacana tiga periode digaungkan,” kata Anggota Kehormatan Forum Matra, Edo Panjaitan, di Jakarta, Senin (5/9/2022).
Edo mengatakan bahwa program-program kerja kerakyatan perlu segera dituntaskan mengingat adanya potensi ancaman krisis pangan global dan pelemahan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Menurut dia, pemerintahan Jokowi dalam Kabinet Indonesia Maju harus terus menggenjot pertumbuhan ekonomi dan upaya percepatan proyek-proyek strategis nasional agar pemulihan ekonomi dapat terpenuhi.
“Program pembangunan infrastruktur sangat baik tetapi pembangunan berkelanjutan masih sangat jauh. Presiden Jokowi juga harus fokus pada pembangunan sektor pertanian modern, terutama sumber pangan nasional. Rakyat butuh kesejahteraan terus ditingkatkan daripada wacana masa jabatan berkelanjutan,” tegas Ketua Umum Perjuangan Elemen Rakyat Indonesia dan Satya Pancasila (Prasatya) itu.
Anggota Kehormatan Forum Matra lainnya, Hasudungan Napitupulu juga menyampaikan pendapat senada dengan Edo Panjaitan.
Hasudungan mengatakan bahwa Presiden Jokowi sudah berkali-kali menegaskan menolak jabatan presiden tiga periode. Jadi sudahilah bicara wacana jabatan berkelanjutan.
Ketua Umum Pergerakan Indonesia Baru (PIB) ini mengingatkan jangan sampai kerja-kerja nyata Presiden Jokowi jadi terganggu dan tidak fokus pada upaya meningkatkan pertumbuhan serta pemerataan pembangunan dan kesejahteraan rakyat.
“Sebaiknya Presiden Jokowi lebih fokus terhadap program kerakyatan dan pemerataan pembangunan, karena di situ kebutuhan rakyat terpenuhi maka Jokowi lebih taat konstitusi namanya,” tandas Hasudungan.
Sementara itu, Ketua Umum Gerakan Solidaritas Rakyat (GSR), Arlon Sinambela mengatakan, lebih baik relawan mendukung penyelesaian program kerja prioritas nasional Jokowi daripada jabatan presiden tiga periode.
“Kondisi saat ini pemerintah masih terus mengalokasikan bantuan sosial untuk membantu perekonomian rakyat, itu perlu lebih dikawal ketat relawan agar tepat sasaran daripada kawal jabatan tiga periode,” tegas Arlon.
Arlon yang juga merupakan Anggota Kehormatan Forum Matra ini menyontohkan terkait bantuan sosial subsidi bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp 24,17 triliun perlu dikawal relawan agar lebih tepat sasaran dan berpihak pada rakyat kecil.
Dia berharap relawan yang ikut mengawal bantuan sosial sebagai pengganti subsidi BBM yang disalurkan itu dapat mendukung daya beli masyarakat.
“Di sini (Forum Matra) meskipun hanya gabungan berbagai organisasi relawan kecil pendukung Jokowi tapi pandangan kita harus yang solutif bukan kontraproduktif. Kita bukan relawan elite Jokowi atau relawan Istana, kita relawan yang fokus mengawal kesejahteraan riil rakyat saja, kita tidak ingin wacana besar jabatan tiga periode,” pungkas aktivis 98 itu.
Sebelumnya marak wacana masa jabatan presiden tiga periode terus bergulir. Terbaru, wacana ini dilontarkan para pendukung Jokowi dalam Musyawarah Rakyat (Musra) Indonesia yang digelar di gedung Youth Center, Sport Center Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, Minggu (28/8/2022).
Musra merupakan forum yang digelar relawan Jokowi untuk menghimpun keinginan elemen masyarakat terkait calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilu Presiden 2024.
Dalan forum itu, relawan pendukung Jokowi semakin kuat mendesaknya maju lagi sebagai capres.
“Jokowi! Jokowi! Jokowi!” seru mereka bersorak sambil bertepuk tangan.
Jokowi berkata tak melarang wacana presiden menjabat tiga periode. Pasalnya, wacana jabatan tiga periode merupakan bagian dari kehidupan berdemokrasi.
Namun demikian, Jokowi menegaskan bahwa dirinya akan selalu taat pada konstitusi dan kehendak rakyat.