Mendikbud menyampaikan Visi dalam Rapat dengan DPR

Jakarta B-ONEINDONESIA Mendikbud dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi X  menyampaikan program-program penting yang akan dijalankan oleh jajarannya.

“Kami akan menjalankan visi Presiden, Pendidikan merupakan tonggak masa depan bangsa” imbuhnya

Dalam kesempatannya Nadiem mengatakan bahwa ia mencoba intepretasi visi Presiden terhadap pendidikan dalam lima pokok penting.

Pertama adalah Pendidikan karakter. Pihaknya harus mengerti akar permasalahan.  Kondisi saat ini bahwa informasi yang beredar sudah overload. Bila SDM kita tidak punya karakter dan tidak memiliki kemampuan analisa dengan kuat, maka  tergerus zaman. Pentingnya kognitif dan value.

Nadiem mengatakan bahwa ia memperhatikan hampir semua perusahaan mengeluh  akan cara kerja di Indonesia yang tidak profesional. Profesional yang dimaksud meliputi budaya kerja keras dan etika. Nadiem meyakini budaya kerja keras dan profesional berdampak ke pertumbuhan ekonomi.

“Saya representasi millenial. Saya ingin menerjemahkannya ke dalam bahasa yg dimengerti kaum milenial. Ini tidak bisa dituangkan dalam buku. Pendidikan karakter  bukan hanya materi tertulis tetapi juga aplikatif dengan kegiatan. Ini tugas penting agar tercipta masyarakat yang bermoral dan beretika” imbuh Mendikbud.

Tugas pokok kedua yang harus dilaksanakan adalah Deregulasi.  Nadiem menyebutkan bahwa dosen dan guru sering mengeluh dengan beban laporan administratif. Pemerintah terlalu banyak mengeluarkan peraturan dan sering mengabaikan fungsi yang esensial dari peraturan tersebut.

Terkait banyaknya peraturan yang diterbitkan, Presiden meminta untuk lebih disederhanakan. Yang lebih penting adalah cara kurikulum itu disampaikan di dalam kelas. Banyaknya sekat di setiap unit pendidikan akhirnya hanya sekedar menciptakan standardisasi.

Ketiga  adalah peningkatan Investasi. Investasi yang dimaksud disini terkait dependensi kualitas pendidikan. Link and Match  pengertiannya relevansi kompetensi dengan dunia nyata.

Keempat yakni Penciptaan lapangan kerja. Produktivitas masih jauh dari harapan. Pemerintah  harus menciptakan institusi pendidikan yang  bukan hanya menciptakan pekerja, tetapi  mampu menghasilkan entrepreneur.

Visi kelima yakni penerapan teknologi. Dengan adanya teknologi untuk meningkatkan kualitas pengajaran di ruang kelas. Manfaat lain dengan penerapan teknologi yakni efisien anggaran, efisiensi waktu dan transparansi. Semua kebijakan dan kurikulum harus berbasis data. “Teknologi memberikan kemudahan untuk  membaca banyak data, juga memeberikan signifikan,  bisa mengambil keputusan yang tepat sasaran” pungkasnya.

 

Komentar