Bendera Merah Putih Kembali bisa Berkibar, Indonesia Bebas dari Sanksi Doping

Jakarta, b-Oneindonesia – Usaha Indonesia untuk bebas dari sanksi Badan Anti Doping Dunia (WADA) tak sia-sia. Pasalnya, sanksi yang awalnya diberikan 1 tahun sejak 7 Oktober 2021, dapat diselesaikan dalam 3.5 bulan.

Hasilnya pada 2 Februari 2022, Exco WADA mengeluarkan surat keputusan yang menyatakan bahwa Badan Anti Doping Indonesia (LADI-Lembaga Anti Doping Indonesia) sudah terbebas dari daftar negara yang di banned dikarenakan sudah memenuhi seluruh persyaratan World Anti Doping Code dan evaluasi WADA setelah sebelumnya pada tanggal 12 Februari 2022, Direktur Compliance dari unit WADA telah menerbitkan surat rekomendasi bebas sanksi untuk Indonesia.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali. Menurutnya, karena kekecewaan seluruh masyarakat Indonesia atas insiden tidak berkibarnya bendera merah putih pada saat Thomas Cup menjadi motivasi utama Pemerintah, Satgas Percepatan Sanksi WADA yang diketuai oleh Raja Sapta Oktohari, dan LADI telah bekerja keras memenuhi seluruh pending matters yang ada.

“Alhamdulillah, upaya yang dilakukan seluruh pihak diapresiasi positif oleh WADA, dan bersama ini, secara resmi pemerintah mengumunkan bahwa per 2 Februari 2022, Indonesia sudah bebas dari sanksi WADA, dan Indonesia sudah dapat mengibarkan bendera Merah Putih dan mengumandangkan lagu Indonesia Raya di seremonial kemenangan, menjadi tuan rumah pertandingan olahraga nasional dan internasional, dan mendelegasikan perwakilan Indonesia dalam menempati jabatan strategis di organisasi olahraga dan antidoping internasional,” ungkap Zainudin dalam keterangan tertulis Sabtu (5-1-2022).

Pada kesempatan yang sama, Wakil Ketua Lembaga Anti Doping Indonesia, dr. Rheza Maulana S, BMedSc (Hons), MM, MARS, mengatakan bahwa, kejadian ini merupakan titik balik dari sejarah antidoping di Indonesia. Hikmah dari sanksi WADA adalah seluruh pihak termasuk pemerintah, pihak legislatif, atlet, tenaga pendukung olahraga  serta masyarakat Indonesia lebih menyadari mengenai pentingnya peran antidoping dalam mendukung olahraga dalam negeri, serta yang tak kalah pentingnya adalah menjaga posisi Indonesia sebagai bagian dari komunitas olahraga internasional. Karena Badan Antidoping Dunia (WADA) memiliki ‘signatories’ seperti IOC, NOC, International Federation, NADO yang merupakan satu kesatuan dalam tatanan olahraga dunia.

Rheza mengatakan bahwa setelah sanksi WADA dicabut, banyak PR yang harus diselesaikan oleh LADI. Terlebih, ada ketentuan dari WADA dimana dalam beberapa bulan kedepan, akan dilakukan audit terhadap Indoenesia dalam menjaga performanya pasca dinyatakan compliance. Beberapa hal yang  menjadi cakupan penilaian adalah independensi operasi, penguatan organisasi, pelaksanaan test doping, edukasi, administrasi, budgeting, SOP, dan lain-lain.

“Kami berharap LADI yang baru ini, bersama-sama dengan seluruh pihak dan masyarakat Indoensia, dapat menjadi tulang punggung Bangsa dalam menjaga semangat utama keolahragaan, yakni sportifitas, dan bermain jujur. Sesuai dengan slogan Badan Antidoping Dunia Yakni, Play True & Play Safe (bermain jujur dan bermain sehat dan aman),” ujar dr. Rheza.

Sanksi Doping Akhirnya Dicabut, Puan: Jadikan Ini Pelajaran Penting

Ketua DPR RI Puan Maharani bersyukur atas pencabutan sanksi dari Badan Anti Doping Dunia (WADA) kepada Indonesia. Menurutnya, pencabutan sanksi ini sangat melegakan, khususnya para atlet nasional yang sedang mempersiapkan diri bertanding pada sejumlah ajang internasional yang akan datang.

“Saya memberikan apresiasi atas upaya tim Indonesia yang berhasil menghapus sanksi dari WADA. Maka pengalaman ini harus bisa dijadikan pelajaran penting supaya ke depan tidak terulang lagi,” ujar Puan, Jumat (4/2/2022).

Dalam ajang Thomas Cup lalu, Bendera Merah Putih tidak bisa dikibarkan walaupun tim Indonesia keluar sebagai pemenang. Kejadian tersebut sempat membuat kecewa masyarakat Indonesia. Apalagi, hukuman dari WADA selama satu tahun juga dapat mengancam Indonesia tidak bisa menjadi tuan rumah event olahraga internasional.

Puan menilai, upaya cepat dari Pemerintah bersama pihak-pihak terkait patut diapresiasi karena akhirnya Indonesia tidak harus menjalani hukuman selama satu tahun.

“Kita merasakan betapa kecewanya saat tim Indonesia menang di ajang dunia seperti Thomas Cup kemarin, tapi Bendera Merah Putih yang menjadi kebanggaan kita tidak bisa berkibar di podium,” sebutnya.

“Tapi kita akhirnya lega bahwa masalah yang menjadi sorotan besar masyarakat Indonesia ini bisa cepat teratasi, dan menjadi pelajaran berarti untuk tidak mengulanginya lagi,” imbuhnya.

Keputusan pencabutan sanksi WADA yang sudah diumumkan hari ini juga dinilai akan berdampak pada semangat atlet Merah Putih pada ajang-ajang olahraga internasional selanjutnya. Apalagi di tahun ini, kata Puan, perhelatan Asian Games akan digelar.

“Bayangkan kalau Bendera Kita tak juga berkibar di podium Asian Games. Padahal kita punya atlet-atlet hebat yang saya yakin akan membawa banyak medali kemenangan,” kata mantan Wakil Ketua Pengarah Asian Games 2018 ini.

Puan pun berpesan kepada LADI agar tidak lagi lalai untuk mengikuti aturan-aturan yang diharuskan, khususnya yang terkait dengan kebijakan internasional. Sebab dampaknya bukan hanya akan dirasakan lembaga secara internal, tapi juga oleh para atlet serta rakyat Indonesia secara keseluruhan.

“Kelalaian bisa berakibat pada nama baik dan kehormatan bangsa. Saya juga berharap Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pemuda dan Olahraga, terus melakukan pengawasan agar Indonesia terhindar dari segala sanksi di dunia olahraga,” tutup Puan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *