Jakarta, b-Oneindonesia.co.id – Partai Demokrat dan Partai Persatuan Pembangunan sama-sama sepemahaman untuk mempertahankan ambang batas parlemen 4 persen dalam RUU Pemilu yang sedang dibahas. PD dan PPP juga meneguhkan kerja sama politik di 23 Pilkada yang akan berlangsung Desember 2020 ini.
“Kita ingin demokrasi kita tetap tumbuh, tidak dipaksakan secara tidak alami, memangkas representasi masyarakat Indonesia yang jumlahnya besar dan majemuk. PPP dan Demokrat memiliki banyak kesamaan cara pandang, mudah-mudahan kita bisa perjuangkan terus di parlemen, maupun di ruang-ruang publik lainnya,” kata Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dalam jumpa pers bersama Ketum PPP Suharso Monoarfa, Rabu (12/8) sore.
Sebelumnya, kedua Ketua Umum partai ini berdiskusi dan saling bertukar pandangan mengenai “krisis kembar” yang dialami Indonesia saat ini, yaitu krisis kesehatan dan krisis ekonomi. Ketum PPP juga berbicara dalam kapasitas sebagai Menteri BPN/Kepala Bappenas dalam kabinet periode 2019-2024.
Diskusi tersebut dilakukan saat silaturahmi politik Ketum AHY ke Kantor DPP PPP, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. PPP, menurut AHY adalah salah satu mitra Demokrat dalam koalisi ketika 10 tahun pemerintahan Presiden SBY, bahkan Suharso Monoarfa sendiri pernah menjadi menteri di kabinet Presiden SBY. “Kami senang jika Demokrat bisa lebih erat dengan PPP,” ujar Ketum AHY.
“Ini adalah silaturahmi dan juga komunikasi politik yang sudah lama direncanakan dan diniatkan. Pertemuan kali ini juga membahas berbagai isu kebangsaan. Tentu terkait dengan krisis pandemi covid-19 yang sampai dengan hari ini, dunia termasuk Indonesia masih harus berupaya keras untuk bisa menanggulanginya. Kendati kita juga terus berupaya mencari vaksin, tetapi hingga hari ini kita harus terus waspada,” ujar AHY.
Ketum AHY mengapresiasi segala upaya yang dilakukan pemerintah. “Namun demikian tentu ini bukan hanya masalah dan tanggung jawab pemerintah semata, tapi juga masalah besar bangsa ini. Oleh karena itu Partai Demokrat juga ingin jadi bagian dari solusi untuk bisa menangani Covid-19, sekaligus memulihkan ekonomi yang memang sangat terdampak,” AHY menambahkan. “Belum lama kita dengarkan bersama bahwa kuartal kedua pertumbuhan ekonomi kita mengalami kontraksi hingga minus 5.32 persen, artinya akan ada banyak hal yang terdampak termasuk kemiskinan, ketimpangan, dan juga masalah pengangguran. Indonesia harus kuat,” tegasnya.
“Kami juga membahas dampak terhadap dunia pendidikan. Kualitas anak dan generasi penerus bangsa kita akan sangat dipertanyakan akibat penutupan sekolah sekian bulan. Kita tidak tahu sampai dengan kapan pendidikan jarak jauh yang tidak bisa dinikmati oleh semuanya karena ada keterbatasan dari sisi infrastruktur yang dimiliki oleh keluarga-keluarga yang tidak mampu. Maka ini harus menjadi perhatian kita semuanya,” kata Ketum AHY.
Dalam pertemuan selama sekitar satu jam tersebut dibahas pula mengenai kerja sama Pilkada 2020. “Terkait dengan politik praktis, tadi Pak Suharso juga telah menyampaikan. Ada beberapa kebersamaan Partai Demokrat dengan PPP dalam Pilkada 2020 ini. Ada 23 paling tidak kebersamaan kami, dan tadi juga kita bahas ada beberapa yang perlu dihighlight menjadi prioritas untuk bisa kita sukseskan bersama,” terang Ketum AHY.
Ketum AHY juga mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya Waketum PPP Reni Marlinawati karena sakit. AHY memiliki kenangan bersama Reni karena pada saat pilkada DKI, beliau ikut berkampanye memenangkan AHY ketika itu. “Kami mengucapkan duka cita yang mendalam atas berpulangnya Ibu Reni,” kata AHY.
“Sekali lagi terima kasih, saya doakan para sahabat PPP senantiasa sehat walafiat dan dapat semakin sukses dalam mengemban tugas dan amanahnya. Partai Demokrat terbuka dan sangat ingin bisa semakin membangun komunikasi, sinergi, dan kolaborasi untuk berbagai hal dan isu kebangsaan ke depan,” tutup Ketum AHY.
Sementara Ketum PPP Suharso Monoarfa mengungkapkan kegembiraannya pada silaturahmi kali ini. “Saya gembira silaturahmi ini bukan hanya menyambung rasa saja, tetapi juga membahas hal penting, saling memberi masukan dan pemikiran cerdas di masa mendatang,” kata Suharso.
Ketum AHY hadir didampingi Sekjen PD Teuku Riefky Harsya, Bendahara Umum Renville Antonio, Kepala BPOKK Herman Khaeron, Kepala Bappilu Andi Arief, serta Wasekjen Irwan Fecho dan Agust Jovan Latuconsina. Sementara Suharso Monoarfa didampingi antara lain, Sekjen PPP Arsul Sani, Waketum Ermarlena, Waketum Amir Uskara, Waketum Arwani Thomafi, Ketua OKK Qoyum, dan Wasekjen OKK Ahmad Baidowi.