Jakarta, b-Oneindonesia – Pengamat politik Refly Harun mengungkapkan penyebab istana ingin Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melawan bakal calon presiden NasDem Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Hal ini disampaikannya terkait elektabilitas Anies Baswedan yang terlihat tinggi, namun bukan berdasarkan survei, tapi terlihat secara kasat mata dari sambutan saat safari politik dan polling di media sosial.
“Kita lihat orang seperti Anies yang secara kasat mata selalu luar biasa dalam setiap kunjungan, satu. Yang kedua dalam polling, polling apapun dia menang kalau polling, karena polling nggak bisa disetel,” ungkapnya.
Ahli hukum tata negara itu menilai jika melalui polling dari media sosial seperti YouTube maupun Twitter dan tanpa bisa diotak-atik, maka Anies akan keluar sebagai pemenang.
“Asal mesinnya itu mesin YouTube mesin Twitter nggak bisa disetel, Anies selalu menang kalau dalam konteks seperti itu, jadi kita harus lihat itu,” ujar Refly Harun.
Lebih lanjut, menurutnya jika istana yakin dengan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, maka seharusnya sekarang ia telah ditetapkan untuk melawan Anies di Pilpres 2024.
“Kalau misalnya istana yakin betul dengan elektabilitas Ganjar, harusnya dia dorong saja Ganjar untuk maju untuk mengalahkan Anies, tapi tidak begitu terkesan maju mundur,” bebernya.
Namun hingga saat ini Ganjar tidak juga ditetapkan sebagai capres, dan telunjuk istana selalu terlihat mengarah pada Prabowo untuk melawan Anies, tapi bukan hanya karena elektabilitas.
“Faktornya sepertinya bukan hanya faktor elektabilitas, tapi juga loyalitas, nah yang loyalitasnya yang sudah terbukti adalah Prabowo Subianto,” tandasnya dikutip NewsWorthy dari YouTube Refly Harun, Senin (20/2).
Prabowo Unggul di Survei Berkat Dukungan Simpatisan Jokowi
Prabowo Subianto ungguli sebagai kandidat capres Pemilu 2024 di jajak pendapat Geopolitik Riset Center (GRC). Keunggulan ini nampak dari hasil pertanyaan jika Pemilu digelar hari ini siapakah tokoh yang akan Bapak, Ibu pilih.
“Prabowo Subianto paling tertinggi yaitu 30,2 persen, Ganjar Pranowo 15,1 persen, Airlangga Hartarto 14,2 persen, Anies Baswedan 6,1 persen, Puan Maharani 5,1 persen,” kata Direktur Eksekutif GRC Alfian Septiansyah dalam keterangan tertulis, Selasa 21 Februari 2023.
Prabowo Subianto menjadi tokoh yang memiliki tingkat keterpilihan paling tinggi disebabkan karena, publik menilai Prabowo adalah tokoh yang paling bisa meneruskan program Presiden Jokowi.
“Hal lain Prabowo Subianto dianggap oleh masyarakat sebagai tokoh yang punya komitmen tinggi terhadap nilai-nilai persatuan Indonesia dan komitmen dalam membantu pemerintahan Jokowi walaupun sebelum merupakan rival tunggal Jokowi,” paparnya
Selain itu tingginya elektabilitas Prabowo Subianto dalam survei ini diketahui berasal dari masyarakat yang sebelumnya merupakan pendukung Jokowi.
“Hampir mayoritas simpatisan Jokowi menginginkan Prabowo Subianto bisa melanjutkan pemerintahan Jokowi. Karena Prabowo lah yang dianggap paling siap dengan kendaraan politiknya untuk maju di pilpres 2024,” ujarnya.