Jakarta, b-Oneindonesia – Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah bergerak cepat untuk mempersiapkan pelaksanaan Ibadah Haji 2022.
Hal ini harus segera dilakukan mengingat pemerintah Arab Saudi sudah membuka kuota haji tahun ini untuk satu juta jemaah.
“Pemerintah harus bergerak cepat untuk memaksimalkan diplomasi agar Indonesia bisa mendapatkan kuota maksimal,” kata Puan, Selasa (12/4/2022).
Puan menuturkan, umat muslim di Indonesia sudah lama menanti agar bisa kembali menunaikan ibadah haji.
Sebab, selama dua tahun berturut-turut Indonesia tak bisa memberangkatkan umat muslim ke tanah suci karena ibadah haji digelar terbatas akibat pandemi Covid-19.
Pada 2020, Arab Saudi hanya membuka 1.000 kuota jemaah haji bagi warganya. Lalu tahun selanjutnya kuota meningkat menjadi 60.000, namun masih dikhususkan bagi warga Arab Saudi.
“Maka dengan dibukanya kuota haji mencapai 1 juta jemaah tahun ini harus disambut dengan baik dan dipersiapkan sebaik mungkin,” kata Puan.
Politisi PDI-P ini menilai, dengan kuota tersebut, Indonesia setidaknya bisa memberangkatkan 70.000 umat muslim beribadah ke tanah suci.
Angka itu ia taksir dari kuota haji Indonesia selama ini yang sekitar 10 persen dari kuota haji di luar negara Saudi.
“Dengan asumsi kuota haji internasional tahun ini sebanyak 70 persen, maka, Insyaallah Indonesia mendapatkan kuota sekitar 70.000 orang,’’ ujar Puan.
Puan pun menilai angka itu harusnya bisa bertambah apabila Indonesia bisa diberi kuota tambahan dari sisa kuota haji negara lain yang tidak terserap.
Selain masalah kuota haji, Puan juga mengingatkan pemerintah bahwa persiapan pemberangkatan jemaah dan penyediaan fasilitas disana harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Berkaca pada pengalamannya saat menjabat Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) 2014-2019 lalu, Puan mengingatkan semua pihak harus bergotong royong guna mensukseskan penyelenggaraan Ibadah haji tahun ini.
“Jamaah Haji asal Indonesia harus dapat menikmati berbagai layanan mulai dari yang pokok hingga ke masalah terkecil sekalipun, termasuk terpenuhinya ketersediaan air minum bagi para Jamaah dalam menghadapi badai panas di Tanah Suci,” ujar Puan.