Southamton, b-Oneindoneai – Dalam rangkaian COP26 Glasgow lalu, Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah RI Sultan B Najamudin bersama beberapa kolega senator pada hari ketiga diundang secara khusus oleh the Lord of Council atau walikota Southamton Inggris pada Rabu (10/11).
Undangan tersebut tidak hanya menjadi momentum bagi para senator Indonesia untuk memahami mekanisme tata kelola daerah dan kota di united kingdom, namun sekaligus dimanfaatkan sebagai kesempatan untuk menjajaki peluang kerjasama di sektor bisnis, khususnya komodity trade, seperti rempah.
Kedatangan Sultan dan rombongan disambut hangat oleh mayor of southamton John Slade dan walikota Councillor Daniel Fitzhenry, pejabat stingkat gubernur, ketua kadin, kepala otoritas pelabuhan dan beberapa pengusaha. Upacara penyambutan kecil secara kenegaraan tersebut ditandai dengan pengibaran bendera merah putih oleh otoritas Southampton.
“Ini menjadi pengalaman pertama bagi kami, di mana ada serombongan pejabat legislatif negara berkembang bersedia menghadiri undangan seorang walikota, Mereka pantas disambut secara kenegaraan”, ujar pejabat teras Southampton.
Sebagai wakil daerah, rombongan DPD RI dan semua pejabat dan stake holder Southampton melakukan dialog dan diskusi intensif terkait masa depan ekonomi global pasca pandemi. Dan berupaya membuka peluang kerjasama dagang dan bisnis antara kedua pihak.
“Dalam suasana ketidakpastian global seperti saat ini, Indonesia memiliki posisi tawar dan daya tarik tersendiri bagi negara-negara maju. Maka Selain berupaya membuka peluang kerjasama bisnis, ini merupakan cara kita berdiplomasi dan turut serta dalam upaya mewujudkan ketertiban dunia, di atas prinsip-prinsip kemanusiaan”, ungkap Sultan.
Mantan ketua HIPMI bengkulu itu katakan, bahwa Inggris saat ini sedang dilanda krisis energi, pangan dan jasa pasca memutuskan untuk berpisah dari Uni Eropa. Hal ini menjadi peluang tersendiri bagi Indonesia dalam menindaklanjuti peluang kerja sama ini.
“Mereka sudah bersedia untuk menyiapkan satu tempat khusus bagi Indonesia dalam Southampton Bisnis Expo yang akan diselenggarakan pada Juni mendatang, karena mereka membutuhkan banyak produk pertanian Indonesia seperti rempah-rempah dan kopi”, ungkapnya.
Lebih lanjut, Sultan bersama rombongan diajak melihat langsung aktivitas bongkar muat di Southampton Port, yang merupakan pelabuhan terbesar Inggris dan menjadi salah satu pelabuhan terbaik dan terpadat di dunia saat ini.
Kehadiran Sultan di Pelabuhan nomor satu Inggris itu, disambut hangat oleh Associated British Port dan kepala pengelola Southampton Port, atau yang disebut dengan Southampton Head quarters Ocean Gate to be greeted by General Manager, Craig Barbour.
Kedatangan Sultan yang ditemani oleh senator Ema Yohana, Dedy Iskandar Batu Bara, Evi Zaenal, Denty, Darmansyah Husein, Mambero dan Intsiawati Ayus bersama Walikota Southampton di sambut langsung oleh kepala otoritas pelabuhan dan kemudian dilanjutkan dengan jamuan makan siang dan diskusi ringan bersama tuan rumah dan beberapa pengusaha.
“Kota Southamton adalah pintu masuk paling besar bagi produk-produk luar ke UK. Selain membutuhkan bahan pangan dan rempah, mereka juga butuh banyak pekerja di pelabuhan”, Ujar Sultan.
Dalam kunjungan luar negeri kali ini, Sultan bersama rombongan anggota DPD RI lainnya benar-benar memanfaatkan setiap kesempatan untuk membuka peluang-peluang diplomatik dengan semua stake holder di negara-negara sahabat.
Ini menjadi bukti bahwa, etos politik diplomasi senator Indonesia, turut menghasilkan kontribusi yang sangat positif bagi kepentingan nasional di percaturan ekonomi, politik dan pergaulan sosial global. Terutama bagi kepentingan daerah.