Sosok Ketua MPR RI Bamsoet HUT ke 60 di Mata Jokowi hingga Ma’ruf Amin

Jakarta, b-OneindonesiaKetua MPR RI  Bambang Soesatyo mengungkapkan banyak yang tidak tahu kehidupan dirinya dimulai dari bawah. Terlahir bukan dari keluarga berada, membuat Bamsoet harus berusaha keras sejak kecil. Bahkan, Bamsoet sempat menggadaikan barang-barang, seperti jam tangan, sebagai modal usaha menjual kebutuhan pokok.

“Apa yang saya capai hari ini bukan sesuatu hal yang tiba-tiba datang dari langit. Saya merintis usaha dari bawah. Semasa kuliah saya menjual berbagai kebutuhan pokok, seperti sayur, bawang merah dan telor di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta. Karena tidak memiliki modal, saya terpaksa menggadaikan barang-barang yang dimiliki, termasuk jam tangan kesayangan pemberian almarhum Ayah saya,” ujar Bamsoet saat launching buku ‘Meniti Buih di Antara Karang’ sekaligus syukuran ulangtahun ke-60 bersama keluarga dan para sahabat di Jakarta, Sabtu (10/9/22).

Turut hadir antara lain Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Lestari Moerdijat, Sjarifuddin Hasan, Hidayat Nur Wahid, Arsul Sani, dan Fadel Muhammad, Wakil Ketua DPD Mahyudin dan Sultan Baktiar Najamudin, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni, Ketua MK Anwar Usman, Ketum Nasdem Surya Paloh, Ketum PAN Zulkifli Hasan, Ketum Hanura Oesman Sapta, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Ketum Perindo Harry Tanoe, Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsy. Para milenial, Youtuber, influencer seperti Atta Halilintar dan Aurel, Raffi Ahmad, Deddy Corbuzier, Ruddy Salim, Rizky Billar, Anang Hermansyah dan Ashanti, Kris Dayanti, Hotman Paris Hutapea dan lain-lain.

Hadir pula Menteri Luar negeri Retno Marsudi, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono, KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman, KASAL Laksamana Yudo Margono, Danjen Kopassus Mayjen TNI Iwan Setiawan, Dubes Maroko Ouadiâ Benabdellah, Dubes Kuwait Abdullah Y B SH Alfadhli, Plt. Dubes Libya Zakarya MM Elmograhbi, serta Duta Besar RRT Lu Kang.

Bamsoet menuturkan, dirinya usai lulus dari Akademi Akuntasi Jayabaya dan Fakultas Ekonomi STEI, memulai kariernya sebagai seorang jurnalis. Ia bergabung dalam Harian Prioritas yang dipimpin Surya Paloh. Saat menjadi wartawan, Bamsoet banyak bertemu dengan narasumber yang menjadi pengusaha. Semisal, Bob Sadino, Aburizal Bakrie, Agung Laksono ataupun Syarif Cicip Sutardjo.

“Mereka adalah guru-guru saya dalam bidang bisnis. Bang Surya Paloh adalah Boss yang memberikan gaji pertama dalam kehidupan saya sebagai wartawan. Ketika Harian Prioritas dibredel, saya kemudian memberanikan diri memulai usaha media dengan menawarkan proposal kepada Aburizal Bakrie, Agung Laksono, Adi Putera Tahir, Ava Tjokropranolo dan Fadel Muhammad. Mereka semua kemudian menyetujuinya,” urai Bamsoet.

Lanjut Bamsoet menerangkan, Agung Laksono pula yang mengajak dirinya bergabung dalam Partai Golkar. Sementara, Fadel Muhammad mengajak bergabung Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Aburizal Bakrie membawanya masuk dalam jajaran pengurus KADIN Indonesia dua puluh tahun lalu.

“Setelah bergabung di Partai Golkar, saya memberanikan diri menjadi Caleg Partai Golkar. Namun, perjuangan menjadi anggota DPR tidak mudah dan memerlukan perjuangan panjang. Butuh empat kali gagal sebagai Caleg sebelum akhirnya berhasil terpilih sebagai wakil rakyat,”

Bamsoet memaparkan, dirinya pertama kali mengikuti Pemilu sebagai calon anggota legislatif di Pemilu 1992 dengan nomor urut 18, Pemilu 1997 dengan nomor urut 8, Pemilu 1999 dengan nomor urut 4, dan Pemilu 2004 dengan nomor urut 2. Dalam keempat Pemilu tersebut, ia belum terpilih menjadi anggota legislatif. Baru pada Pemilu 2009 Bamsoet terpilih menjadi anggota DPR dari Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen.

“Ketika gagal saat mengikuti Pemilu keempat di tahun 2004, harta yang saya miliki ludes terpakai. Apa yang saya kumpulkan selama berbisnis, habis semua. Bahkan, saya sempat down. Mungkin itulah cara Allah menunjukkan bahwa saya akan mendapatkan yang lebih besar lagi. Karena setelah itu, saya bersama Agung Laksono dan beberapa senior Hipmi lainnya mendapatkan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) di Papua dan tambang batubara di Kalimantan Selatan. Di situlah kemudian, pelan-pelan saya membangun lagi bisnis yang habis-habisan kemarin karena Pemilu,” kenang Bamsoet.

Bamsoet menegaskan, profesi atau usaha apapun jika ditekuni dengan tekun dan serius akan membuahkan hasil yang baik. Kegagalan jangan membuat patah semangat, tetapi harus menjadi cambuk untuk berusaha lebih baik lagi.

“Keluarga dan teman adalah anak tangga untuk mencapai sukses. Untuk itu nilai-nilai sebuah pertemanan atau persahabatan harus dijaga. Ketika menjabat sebagai Ketua DPR ataupun menjadi Ketua MPR saat ini, saya selalu menghindari konflik. Jurus yang selalu saya terapkan adalah merangkul, bukan memukul. Bagi saya seribu kawan masih terlalu sedikit, satu musuh sudah terlalu banyak,” ujar Bamsoet.

Dalam buku Bamsoet ’60 Tahun Meniti Buih Diantara Karang’, banyak tokoh dan sahabat yang menyampaikan kesannya. Diantaranya Presiden Joko Wododo, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua DPD RI La Nyalla Mattalitti, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin, Kepala BIN Jenderal Pol (P) Budi Gunawan, Ketua KPK Komjen Pol Firli Bahuri, Gubernur BI Perry Warjiyo, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, Ketua Umum FKPPI Pontjo Sutowo dan Ketua Umum Pancasila Japto Soerjosoemarno.

Jaksa Agung Sanitar Burhanuddin menegaskan, selain sebagai politisi ulung, Bamsoet juga memiliki perhatian yang luar biasa terhadap perkembangan hukum di Indonesia. Bamsoet juga sangat mengapresiasi atas reformasi penegakkan hukum pidana yang dilakukan oleh Kejaksaan.

Sebagai sosok legislator yang matang, Bamsoet sangat memahami arti penegakkan hukum yang berkeadilan dan tidak terpaku pada teks peraturan perundang-undangan semata, melainkan harus dapat dilihat dalam konteksnya agar dapat menyentuh rasa keadilan yang ada di masyarakat.

Launching Buku Bamsoet ’60 Tahun Meniti Buih di Antara Karang’, Testimoni Presiden Jokowi Apresiasi Peran Bamsoet Warnai Perpolitikan Nasional

Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo  meluncurkan dua judul buku bertepatan dengan hari ulang tahunnya ke-60, tanggal 10 September 2022. ‘Meniti Buih di Antara Karang’ menjadi judul buku yang menandai 60 tahun perjalanan hidup Bamsoet, sebagai sosok politisi dan pengusaha. Bamsoet juga membukukan ratusan opini yang ditulisnya di berbagai media massa sepanjang lima belas tahun terakhir selama menjadi anggota DPR RI dalam lima seri buku berjudul ‘Bunga Rampai Opini Bambang Soesatyo 2007-2022’.

“Buku ‘Meniti Buih di Antara Karang’ banyak memuat kisah kehidupan saya yang jarang terekspos di publik. Dari mulai kisah saat remaja, hingga perjalanan karir saya sebagai wartawan, pengusaha, dan politisi. Dalam buku ini juga banyak memuat testimoni dari para sahabat, termasuk dari Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin,” ujar Bamsoet saat launching buku ‘Meniti Buih di Antara Karang’ dan ‘Bunga Rampai Opini Bambang Soesatyo 2007-2022’, di Black Stone Garage (IMI Lounge) di Jakarta, Sabtu (10/9/22).

Turut hadir antara lain, Duta Besar Maroko untuk Indonesia H.E Mr. Ouadiâ Benabdella dan Group CEO Asia Cargo Network (Black Stone Airline) Marco Isaak. Jajaran BOS Production sebagai pengelola Black Stone Garage antara lain Direktur Utama Hendra Noor Saleh, Direktur Operasional Djoko Iman Santoso, serta Manager Marcom sekaligus Project Manager Bostixx Saras Shintya Putri Soesatyo. Hadir pula berbagai komunitas otomotif seperti Hogers Indonesia, Motor Besar Club Indonesia, Motoladies Indonesia, Anak Elang Indonesia, Motor Besar Club Indonesia dan VW Beatle Club Indonesia.

Dalam testimoninya, Presiden Joko Widodo mengapresiasi peran Bamsoet dalam mewarnai perpolitikan nasional. Bersama pimpinan MPR yang lain, Bamsoet membuat lembaga MPR menjalankan beberapa agenda penting. Selain terus memantapkan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, MPR juga mengkaji substansi dan bentuk hukum pokok-pokok haluan negara, serta mengembangkan kerjasama internasional dalam menghadapi berbagai tantangan global.

“Selain perannya dalam perpolitikan saya juga mengapresiasi kontribusi Pak Bambang dalam berbagai kegiatan sosial dan hobi. Melihat usia beliau yang sudah menginjak 60 tahun, dengan aktivitas politik dan hobi yang sangat padat, Pak Bambang termasuk dalam katagori ‘the young-old’. Walaupun sudah berusia 60 tahun, tetapi Pak Bambang masih bugar dan bersemangat, serta sangat aktif berkontribusi dalam karier maupun peran di masyarakat,” ujar Jokowi.

Sementara, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menceritakan dirinya tidak pernah melupakan saat diminta Bamsoet mengenakan rompi khas anak motor pada acara ‘Riding Kebangsaan dan Grand Final Cerdas Cermat Empat Pilar’, di Kompleks MPR RI, Jakarta, sekitar akhir Februari 2020. Padahal, dalam keseharian Abah, panggilan akrab Bamsoet kepada Wapres KH Ma’ruf Amin, selalu mengenakan sarung dan jas.

“Inilah pertama kali dalam hidup Abah mengenakan rompi khas anak motor. Ini demi Pancasila, demi Empat Pilar MPR RI, demi para bikers Indonesia. Abah sempat juga menggeber-geber gas motor. Itulah, hari yang sangat mengesankan Abah dengan Mas Bamsoet, yang Abah ketahui penyuka otomotif, dan banyak koleksi mobil klasik, maupun motor gedenya,” kata Wapres KH Ma’ruf Amin.

Ketua DPR RI Puan Maharani menilai Bamsoet sebagai seorang politisi yang selalu aktif dalam mengartikulasikan tugasnya sebagai anggota DPR RI. Berbagai tugas DPR RI telah dilaksanakan secara konstitusional melalui kerja sebagai anggota komisi, pansus, bahkan menjadi ketua DPR RI.

“Mas Bamsoet merupakan seorang yang memahami fatsun politik. Cara bicaranya, walau sering penuh canda, namun tetap santun, dan hati-hati. Dalam mengelola berbagai kepentingan politik yang menjadi dinamika di DPR RI maupun di MPR RI, Mas Bamsoet juga terlihat mengedepankan prinsip-prinsip yang taat aturan, taat azas, dan selalu menjaga adab,” puji Puan.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memaparkan, Bamsoet merupakan salah satu kader terbaik Partai Golkar dan taat azas. Bamsoet dan Airlangga pernah sama-sama maju bersaing memperebutkan Ketua Umum Partai Golkar beberapa waktu lalu. Keduanya bertanding untuk bersanding. Terbukti, Bamsoet hingga saat ini menjadi bagian dari kepemimpinan Airlangga sebagai Wakil Ketua Umum Partai Golkar. Dari mulai periode pertama saya menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar hingga saat ini.

Ketua KPK Komjen (Pol) Firli Bahuri menegaskan Bamsoet selalu memberi perhatian khusus terhadap upaya pencapaian zero korupsi di Indonesia. Ini bisa dibaca dari opini ataupun statemen Bamsoet di media massa. Salah satu gagasan Bamsoet yang bernas adalah ‘bagaimana agar KPK menggalakkan fungsi pencegahan dalam menyelamatkan keuangan negara’.

“Saya mengenal Bamsoet sebagai seorang teman diskusi yang mengasyikan, sejak Beliau menjabat sebagai Ketua Komisi III DPR RI, Ketua DPR RI hingga saat ini sebagai Ketua MPR RI. Termasuk diskusi untuk masalah serius soal kebangsaan dan kenegaraan.,” ujar Firli.

Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Pol (P) Budi Gunawan, mangatakan
Perjalanan hidup Bamsoet merupakan potret pengabdian terbaik seorang warga negara. Bahkan selama Pandemi Covid-19 Bamsoet aktif mendorong berbagai kalangan termasuk Badan Intelijen Negara untuk mempercepat program vaksinasi Covid-19 ke berbagai lapisan kalangan masyarakat.

Panglima TNI Jendral Andika Perkasa mengenang Bamsoet sebagai sosok yang “extrovert” dan “people oriented” membuat-nya dikelilingi banyak teman dan dengan berjalan-nya waktu menjadi semakin “well connected”. “Saya tidak bisa menyatakan secara pasti kemana masa depan Mas Bamsoet akan mengalir. Tapi yang pasti potensi Mas Bamsoet akan semakin membesar dengan berjalan-nya waktu ke masa depan,” tuturnya.

KAPOLRI Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menuturkan sejak menjabat Ketua Komisi III DPR RI perhatian Bamsoet pada Polri sangat besar. Selain mengkritisi hal-hal yang dirasakan masih kurang di jajaran Polri, Bamsoet selalu memberi solusi dan penuh gagasan. “Bagi saya pribadi, Bamsoet adalah sosok pemimpin yang solutif. Selalu memberikan saran dan menyampaikan masukan,” ujarnya.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, menceritakan tentang sosok Bamsoet. “Jika ingin jadi politisi, tirulah Bamsoet. Semua diraih by process. Tidak ada yang dilakukan secara instan. Kerja keras, kerja cerdas, dan tekadnya yang pantang menyerah saya kira jadi kunci sukses. Tentu tidak terlepas dari kepintaran mengatur strategi, agar tetap berada di orbit, terjaga elektabilitas dan popularitasnya.

Bamsoet berhasil mengkombinasikan semua potensi yang ada pada dirinya, dengan peluang saat berjuang di lapangan. Kunci lainnnya adalah kemampuan membangun jaringan. Bamsoet ada di mana-mana, di nyaris semua organisasi. Jika bukan pengurus, Ia selalu berusaha agar terkoneksi ke sana. Saya menilai Bamsoet juga mampu memaksimalkan fungsi positif media sosial. Saya kira tidak ada pemimpin lembaga tinggi negara, yang sekaligus menjadi YouTuber, punya podcast sendiri dan aktif menjadikan dirinya sumber berita,” ujar Perry.

 

Komentar