Alasan & Dukungan Para Aktivis 98 Berikan Sinyal Positif untuk Prabowo

Jakarta, b-Oneindonesia – Pengamat politik Igor Dirgantara menyoroti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menerima banyak dukungan dari seluruh lapisan masyarakat untuk pemilihan presiden (pilpres) 2024.

Ia melanjutkan, hal ini tak lepas dari tingginya tingkat akseptabilitas atau penerimaan yang datang dari berbagai latar belakang masyarakat termasuk para elite partai politik (parpol).

“Semakin banyak dukungan pada Pak Prabowo, menunjukkan bahwa tingkat ‘akseptabilitas’ dari Prabowo sebagai capres 2024 semakin meluas,” kata Igor dalam keterangannya, dikutip, Jumat (21/7/2023).

Igor melanjutkan, dukungan kepada Prabowo tak hanya datang dari akar rumput relawan Presiden Jokowi saja. Namun, dukungan kepada menteri andalan dan terbaik Presiden itu juga mulai diberikan dari para aktivis 98, mulai dari Fahri Hamzah hingga Budiman Sudjatmiko.

“Tidak saja di akar rumput relawan Jokowi, tetapi juga meluas di kalangan para aktivis mulai dari Fahri Hamzah dan Budiman Sudjatmiko,” lanjutnya.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN) bahkan membeberkan fakta yang mengejutkan bahwa dukungan para kader PDIP menjadi tanda Prabowo sebagai capres potensial dan diterima untuk menjadi Presiden RI berikutnya.

“Bahkan juga dari kalangan kader PDIP yang punya kesan kuat mendukung serta memuji Prabowo,” ungkapnya.

Menurut hasil survei yang dikeluarkan oleh Indonesia Network Election Survey (INES) periode 18-30 Juni 2023 lalu, Prabowo memiliki tingkat akseptabilitas tertinggi.

Ketua Umum Gerindra itu memiliki tingkat akseptabilitas sebesar 81,7 persen, diikuti oleh Ganjar Pranowo dengan raihan akseptabilitas sebesar 60,8 persen.

Pada posisi berikutnya ada Airlangga Hartarto dengan angka akseptabilitas sebesar 59,8 persen dan Anies Baswedan yang hanya meraup akseptabilitas sebesar 47,9 persen.

Peran Jokowi Sebabkan Kader Senior PDIP Dukung Prabowo daripada Ganjar

Presiden Joko Widodo memiliki peran besar dalam memengaruhi kader senior PDI Perjuangan untuk mendukung calon presiden (capres) Partai Gerindra Prabowo Subianto, kata peneliti senior Citra Institute Efriza.

Ia melanjutkan, alasan kuat Presiden Jokowi mendukung Prabowo ternyata turut serta diikuti oleh kader PDIP yang lain, yaitu Effendi Simbolon dan Budiman Sudjatmiko.

“Effendi Simbolon dan Budiman Sudjatmiko, nampak memberikan dukungan kepada Prabowo ditengarai terpengaruh sikap Jokowi yang memberikan respons positif terhadap pencapresan Prabowo saat ini,” kata Efriza dalam keterangannya, Jumat (21/7/2023).

Kedua kombatan PDI Perjuangan itu memang menunjukkan keraguan terhadap kualitas capres yang diusung partainya yakni Ganjar Pranowo.

“Apa yang terjadi dengan perubahan sikap mereka, diyakini karena keraguan secara pribadi, mereka merasa Ganjar kurang dapat diandalkan ke depannya dalam memimpin negeri ini,” tutur Efriza.

Jokowi belakangan ini seperti mengisyaratkan mendukung Menteri Pertahanannya itu pada Pilpres 2024 mendatang. Hal itu terlihat di beberapa kesempatan kala Presiden selalu mengundang Prabowo untuk sekadar makan siang dan berdiskusi santai di Istana Bogor.

Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga seringkali mengutarakan jika Presiden Indonesia berikutnya haruslah sosok yang berani dan bernyali. Ungkapan itu diyakini banyak pihak merujuk kepada sosok Prabowo yang memiliki keberanian dan juga nyali tinggi serta rela berkorban untuk bangsa dan negara.

Maka dari itu, Efriza menyimpulkan bahwa sisi kepemimpinan Prabowo sudah teruji. Hal itu menurutnya karena menteri terbaik dan andalan Presiden Jokowi itu memiliki sifat pemimpin dan punya latar belakang militer yang sangat kental.

Tak hanya itu, Prabowo menurut Efriza adalah sosok yang tepat dalam menjamin keutuhan persatuan dan kesatuan di Indonesia.

“Dari sisi kepemimpinan, Prabowo dianggap lebih baik dibandingkan Ganjar karena memiliki kehandalan sebagai pemimpin dan latar belakang militer serta menjabat Menhan,” terang Efriza.

“Dan juga, karena dianggap sebagai sosok tepat dalam menjamin terjaganya persatuan dan kesatuan di negeri ini,” pungkas Efriza.

Komentar