Tampilan Prabowo Apa Adanya, Hasto PDIP Sindir Sosok Takut Bercermin

Jakarta, b-OneindonesiaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto melempar sindiran ada sosok yang menurutnya takut bercermin saat mengisi acara di Universitas Gadjah Mada (UGM). Partai Gerindra merespons sindiran Hasto.
Ketua Harian Gerindra Dasco mengatakan Prabowo tidak lagi mementingkan dirinya sendiri dan mengutamakan pengabdian pada bangsa.

“Yang pertama, saya sampaikan bahwa Pak Prabowo itu sudah selesai dengan dirinya sendiri. Sekarang ini dia sudah membaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara dalam rangka mempersiapkan anak bangsa menghadapi era Indonesia Emas nanti 2045,” kata Dasco kepada wartawan, Senin (25/9/2023).

Pimpinan DPR ini lalu beri apresiasi personalitas Prabowo yang disebutnya apa adanya. Dia mengatakan kepribadian Prabowo tidak bisa dibuat-buat di depan publik.

“Dan Prabowo style-nya begitu. Dia tidak bisa kemudian membuat-buat untuk menyenang-nyenangkan publik, tapi apa adanya. Ya itu Prabowo,” katanya.

Dasco juga menilai Prabowo berbicara dengan tulus. Hal itu, kata Dasco, turut ditunjukkan Prabowo saat acara diskusi yang sama dengan Ganjar.

“Yang bicara tulus dari hati tidak dibuat-buat ya seperti dilihat di Mata Najwa. Intonasi nada kadang naik kadang turun ya itu natural begitu. Itu Prabowo,” lanjutnya.

Hasto sebelumnya melempar sindiran ada sosok takut bercermin. Hal itu disampaikannya saat membicarakan kualitas bacapresnya, Ganjar Pranowo.

Menurut para pakar, Tipe pemimpin yang ingin tampil apa adanya. Tanpa mau dipermak penampilannya. Tanpa mau diatur-atur cara bicaranya. Dan tanpa mau diarahkan untuk gaya dan style-nya setiap kali tampil di depan publik.

Tapi ada juga tipe pemimpin yang penampilannya sudah tidak genuine. Cara bicaranya sudah dipoles. Penampilannya sudah dipermak.

Kebiasaan-kebiasaannya yang lama sudah tidak dilakukan lagi. Serta cara berpakaiannya sudah ada pakemnya. Harus menggunakan pakaian rancangan siapa. Warna dan corak pakaiannya harus benar-benar disesuaikan dengan acara yang dihadirinya.

Bagaimana dengan pemimpin yang tidak ”apa adanya”? Pemimpin yang tidak ”apa adanya” biasanya ada sesuatu yang menyanderanya. Bisa tersandera oleh persepsi tentang dia yang sudah terlanjur dibangun di masyarakat. Bisa juga tersandera oleh orang-orang terdekatnya. Atau bisa juga tersandera oleh kepentingan. Bisa kepentingan partai, kepentingan organisasi, atau kepentingan utang-piutang.

Adakah pemimpin seperti ini di sekitar kita? Simpan di dalam hati saja, jawaban Anda. Pemimpin yang ”apa adanya”, biasanya berangkat dari kejujuran. Sedangkan pemimpin yang “tidak apa adanya” biasanya berangkat dari kepalsuan. Dan lama-kelamaan masyarakat akan semakin tahu tentang kepalsuan yang dia bentuk dan dia bangun. Jadi, Anda pasti lebih menyukai pemimpin yang ”apa adanya” ketimbang pemimpin yang ”ada apanya”.

 

Komentar