Dihadapan Pengusaha Cafe di Era Pandemi, Bamsoet Saran Jangan Anak Tirikan Turis Domestik

Denpasar, b-Oneindonesia – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo kali ini memotret langsung kondisi lapangan UMKM di tengah kondisi pandemi covid-19, khususnya sektor pariwisata kuliner.

Jika dalam konten YouTube Bamsoet Channel yang lalu Ketua MPR ini melakukan observasi perkembangan bisnis hotel dan perdagangan souvenir, kini Bamsoet memotret langsung kondisi pelaku usaha kuliner.

Adalah Agus, pemilik resto 3 lantai di kawasan Wisata Kintamani dengan view keindahan Gunung Batur dan Danau Batur yang ditemui Bamsoet.

Menurut Agus, Pandemi Covid-19 telah membuat usahanya terpukul. Pendapatannya merosot hingga 90 persen. Bahkan untuk mencapai revenue 10 persen saja susahnya minta ampun.

“Karena Sebagian besar konsumen saya adalah wisatawan mancanegara. Akibat pandemi Covid-19, tak satupun turis datang. Untuk bertahan, Bli Agus mengatur karyawannya dengan shift. Setiap 15 hari melakukan pergantian karyawan sebanyak 30 orang untuk mengurangi biaya usaha,” ujar Agus kepada Bamsoet di Kanal akun YouTube Bamsoet Channel, di Bali, Jumat (4/9/20).

Ketua DPR RI ke-20 ini memaparkan, jika dahulu para pelaku usaha UMKM Bali mengandalkan turis asing, kini semua harus merubah strategi marketingnya untuk menggaet turis domestik. Para pelaku usaha di Bali, jika sebelum pandemi lebih memanjakan turis asing, kini harus bisa membuat Bali menjadi kawasan wisata yang juga ramah terhadap turis domestik.

“Sudah menjadi rahasia umum jika terkadang turis domestik yang merupakan saudara sebangsa, justru malah merasa asing di Bali. Mereka seperti dinomorduakan. Sebagaimana juga diakui Wakil Gubernur Bali, Cok Ace, pandemi Covid-19 telah membuat Bali berbenah untuk tak sekadar mengejar turis asing. Namun juga tidak menganak tirikan turis domestik. Di saat pandemi seperti inilah, turis domestik menjadi pemain utama dalam membangkitkan kembali pariwisata Bali,” tandas Bamsoet.

Bamsoet menegaskan, pada akhirnya, saudara sebangsalah yang akan menolong, bukan orang lain. Karenanya, semangat gotongroyong sesama anak bangsa yang menguat disaat pandemi Covid-19, tak boleh kendur seandainya pandemi berakhir. Sejak mulai dibuka untuk turis domestik pada 31 Juli 2020, tak kurang dari 2.000 hingga 2.500 turis domestik datang ke Bali setiap harinya. Jumlahnya memang belum banyak, setidaknya sudah menjadi angin segar bahwa turis domestik masih mencintai Bali.

“Hingga vaksin ditemukan, kita harus saling menguatkan sesama anak bangsa. Turis domestik akan memprioritaskan liburannya ke Bali. Begitupun dengan perjalanan dinas kementerian/lembaga negara. Para pelaku industri pariwisata Bali akan menerima kehadiran turis domestik dengan sukacita. Kelak jika pandemi Covid-19 berakhir, turis asing mulai berdatangan kembali, jangan sampai turis domestik dinomorduakan. Bali bukan hanya rumah bagi warga dunia, Bali juga rumah bagi warga Indonesia,” ujar Bamsoet.

RESPON ISU AKTUAL KETUA MPR RI BAMBANG SOESATYO,
JUMAT 4 SEPTEMBER 2020

1. Masih adanya waktu sekitar satu bulan bagi pemerintah untuk mencegah resesi ekonomi yang berpotensi terjadi, respon Ketua MPR RI :

A. Mengingatkan kepada pemerintah, bahwa disamping berupaya mencegah terjadinya resesi dengan perlahan-lahan membangkitkan kembali sektor usaha mikro kecil dan menengah/koperasi untuk menopang perekonomian nasional, juga tetap memberikan bantuan dana bagi pekerja yang menerima upah dibawah lima juta, agar dapat meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga ekonomi nasional dapat kembali bangkit dan meminimalisir resiko resesi.

B. Mendorong pemerintah agar mengantisipasi krisis kesehatan yang dapat menjadi krisis ekonomi juga berpotensi menimbulkan krisis sosial hingga krisis politik, yaitu krisis sosial seperti dampak pengangguran dan tingkat kriminalitas dapat semakin meningkat.

C. Mendorong pemerintah agar dapat memfokuskan dan memprioritaskan terlebih dahulu perbaikan penanganan krisis kesehatan, seperti peningkatan kapasitas uji Covid-19, dikarenakan penyebab utama masalah perekonomian adalah krisis kesehatan sebagai dampak dari pandemi Covid-19.

D. Mendorong pemerintah mengkaji secara mendalam kondisi saat ini, guna menetapkan kebijakan yang dapat diandalkan untuk menangani pandemi Covid-19 dan juga pemulihan ekonomi nasional, sehingga kebijakan tersebut harus seiring sejalan tidak boleh berdiri sendiri. Pemerintah perlu mencanangkan kembali strategi baru untuk pemulihan di sektor kesehatan dan ekonomi yang lebih signifikan dan sesuai dengan situasi maupun kondisi saat ini.

2. Tahapan pendaftaran peserta Pilkada Serentak 2020 di 270 daerah yang akan dimulai pada 4-6 September 2020 di tengah masih meningkatnya pandemi Covid-19, respon Ketua MPR RI :

A. Mendorong pemerintah dan penyelenggara Pemilu, dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri/Kemendagri dan Komisi Pemilihan Umum/KPU, agar dalam proses pendaftaran bakal calon peserta Pilkada dan partai pengusung tidak perlu datang secara berombongan, baik bersama seluruh peserta dan pendukung, agar disiplin menerapkan protokol covid-19, khususnya untuk menghindari kerumunan massa.

B. Mendorong pemerintah dan penyelenggara Pemilu, dalam hal ini Kemendagri dan KPU, memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang melanggar protokol kesehatan pencegahan covid-19, dari mulai sanksi ringan berupa teguran hingga sanksi yang lebih berat lainnya.

C. Mengingatkan kepada seluruh bakal calon peserta Pilkda 2020 bahwa mereka adalah panutan bagi pendukungnya dan masyarakat sekitar, sehingga penting bagi mereka disamping membawa visi dan misi yang baik, juga menjadi contoh dalam menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid-19 secara disiplin, demi kesehatan dan keselamat bersama.

D. Mendorong Kemendagri dan KPU, memastikan bakal calon peserta Pilkada yang akan mengikuti tahapan pendaftaran peserta Pilkada 2020 agar mengikuti seluruh protokol kesehatan, serta memastikan fasilitas di tempat pendaftaran juga memadai untuk dilakukan protokol covid-19, seperti tersedianya tempat cuci tangan, sabun, handsanitizer, dan penyemprotan desinfektan.

03. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan jumlah masyarakat di DKI Jakarta yang masih tidak percaya bisa tertular virus Covid-19 cukup tinggi, respon Ketua MPR RI :

A. Mendorong agar pemerintah menggandeng sejumlah tokoh masyarakat, tokoh adat, dan tokoh agama disertai ahli biomolekuler untuk ikut membantu pemerintah dalam menjelaskan kepada masyarakat mengenai bahaya virus Covid-19 maupun cara penularannya, sebagai upaya merubah perilaku masyarakat di tengah pandemi Covid-19 mengingat soal ketidakpercayaan masyarakat terhadap bahaya Covid-19 masih berkesinambungan.

B. Mendorong agar Pemerintah bersama Satgas Penanganan Covid-19 secara jujur dan terbuka melakukan kegiatan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya protokol kesehatan di masa pandemi untuk mencegah penyebaran maupun penularan Covid-19, agar masyarakat dapat memperoleh pengetahuan yang tepat dan diharapkan dapat memiliki kesadaran untuk mempercayai siapapun bisa tertular serta pentingnya upaya pencegahan dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

C. Mengingatkan kepada seluruh masyarakat bahwa ancaman wabah Covid-19 nyata dan belum berakhir, oleh karena itu masyarakat diminta untuk benar-benar mematuhi imbauan dan mematuhi kebijakan pemerintah terkait protokol kesehatan pencegahan Covid-19, mengingat masyarakat memegang peranan penting dalam menekan jumlah kasus maupun mencegah penyebaran Covid-19.

 

Komentar