Komisi I DPR RI Setujui Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa Diangkat Jadi Panglima TNI

Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa bersama Komisi 1 DPR RI 

Jakarta, b-Oneindonesia – Komisi I DPR menyetujui Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI usulan Presiden Jokowi.
Hal itu dinyatakan usai uji kepatutan dan kelayakan calon Panglima TNI di DPR serta rapat tertutup selama 2,5 jam mulai pukul 10.30-13.00 WIB, Sabtu (6/11).

“Memberikan persetujuan terhadap pengangkatan calon panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai panglima TNI,” ujar  Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid dalam rapat, Sabtu (6/11).

Dengan persetujuan itu, Meutya menjelaskan DPR menyetujui pemberhentian Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, yang sekaligus akan memasuki masa pensiun hingga akhir November.

Politikus Partai Golkar itu mengatakan pihaknya meminta Andika melengkapi berkas untuk ditandatangani. Selanjutnya, persetujuan Andika sebagai calon Panglima akan dibawa dalam rapat paripurna DPR Senin (8/11).

“Dari pimpinan mewakili keseluruhan anggota komisi I untuk kemudian dibawakan di rapat paripurna terdekat, insyaAllah saudara calon panglima untuk dimasuki ke rapat paripurna,” ucap Meutya.

Pada kesempatan tersebut, Andika yang diberi kesempatan, tak banyak bicara atas persetujuan dirinya sebagai Panglima TNI. Usai rapat, mata Andika terlihat berkaca-kaca dan tak mampu menahan senyum.

“Saya mengucapkan terimakasih. Terimakasih,” kata Andika singkat.

Berdasarkan UU TNI, pencalonan Panglima TNI dimulai dari pengajuan nama dari Presiden ke DPR. Parlemen kemudian akan memprosesnya melalui uji kepatutan dan kelayakan di Komisi I DPR.

DPR kemudian akan mengesahkan persetujuan nama Andika ini di Rapat Paripurna, untuk kemudian dilantik oleh Presiden.

Sebelumnya, nama Andika Perkasa diusulkan Jokowi sebagai Panglima TNI pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun bulan ini.

Fit and Proper Test Komisi l DPR, Andika Beberkan Program Jika Jadi Panglima TNI

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa membeberkan delapan hal yang akan akan menjadi fokus dirinya jika menjadi Panglima TNI baru pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto.

Hal itu disampaikan Andika di hadapan para anggota Komisi I DPR saat menjelaskan visi misinya dalam fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan, Sabtu (6/11) di DPR. Dari 15 tugas, kata Andika, dirinya memiliki delapan fokus untuk perbaikan matra TNI.

“Tapi memang kami punya 8 fokus. Dari 15 tugas, yaitu UMP atau operasi militer atau perang. Kami ada beberapa fokus,” kata Andika, di kompleks parlemen, Sabtu (6/11)

Pertama, dia menginginkan agar tugas TNI dikembalikan sesuai peraturan perundang-undangan. Andika menilai banyak tugas TNI yang dilakukan selama ini banyak kelemahan. Ia mengaku tak ingin tugas TNI berlebihan dan menggarap tugas lembaga lain.

“Bagaimana mengembalikan tugas, yang kita lakukan ini dengan bener-bener berpegang pertaturan perundangan. Jangan kelebihan. Dan harapan saya juga tidak akan mengambil sektor kementerian atau lembaga lain,” katanya.

Kedua, menantu mantan Kepala BIN AM Hendropriyono itu akan fokus pada operasi pengamanan di perbatasan. Andika tak mengungkap lebih detail soal fokus tersebut, dan mengaku siap disampaikan dalam sesi tertutup.

Ketiga, kesiapsiagaan TNI. Menurut dia, banyak yang bisa dilakukan TNI, baik dalam operasi perang, maupun di luar perang.

Keempat, Andika mengungkapkan keinginannya agar matra TNI kini bisa lebih serius dengan siber. Menurut dia, dunia siber adalah sesuatu yang tidak bisa ditolak dan harus didalami.

Kelima, kesatuan antarmatra, yakni Angakatan Udara, Angkatan Darat, maupun Angkatan Laut. Andika mengatakan, kesatuan antar matra harus selalu ditingkatkan agar saling mengetahui kelebihan maupun kekurangan satu sama lain. Menurut dia, kesatuan antar matra, apalagi dalam operasi bersama adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari.

Keenam, Andika mengaku juga memberi perhatian kepada keberadaan intelijen di daerah, terutama di daerah konflik. Baik konflik vertikal dengan pemerintah maupun horizontal antar masyarakat.

Ketujuh, Andika menyoroti integrasi TNI yang dinilai memiliki banyak ruang perbaikan. Dia mengakui banyak kekurangan di Institusi TNI sehingga hal itu menjadi fokus dirinya.

Kemudian, terakhir atau Kedelapan, jenderal TNI bintang empat itu juga ingin menguatkan diplomasi militer. Menurut dia hal itu penting seiring kebijakan luar negeri pemerintah.

“Itu satu hal yang harus lebih menjadi perhatian saya, apabila suatu saat dipercayakan menjadi panglima TNI,” kata Andika.

Jenderal Andika Didampingi 4 Pati, dari Letjen Benny hingga Mayjen Hendrasto

Empat perwira tinggi (pati) terpantau dampingi Jenderal Andika Perkasa saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/11).

RDPU itu menjadi rangkaian kegiatan uji kelayakan dan kepatutan yang perlu dijalani Jenderal Andika setelah ditunjuk sebagai calon tunggal Panglima TNI.

Tampak Andika didampingi Inspektur Jenderal Angkatan Darat (Irjenad) Letjen Benny Susiyanto, Asrena KASAD Mayjen Hendrasto, Staf Ahli KASAD Mayjen Jani Iswanto, dan Brigjen Adisura Firdaus Tarigan.

Komisi I DPR RI Lodewijk Freidrich Paulus menyebut pihaknya hanya mengundang Jenderal Andika saat RDPU dengan mempertimbangkan protokol kesehatan.

“Sebenarnya kami mengundang Pak Andika, tetap kami memerhatikan protokol kesehatan,” tutur Lodewijk di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu.

Menurut dia, empat pati yang mendampingi di RDPU biasanya tim perumus visi dan misi Jenderal Andika menuju kursi Panglima TNI

Dari situ, kata legislator Fraksi Partai Golkar itu, wajar empat pati turut diundang Jenderal Andika saat RDPU di Kompleks Parlemen.

“Menurut saya, tim inilah yang diajak menemani Pak Andika. Bukan seluruh asisten, ya, kan,” beber Lodewijk.

Jenderal Andika mengaku tidak mau menuliskan visi panjang semasa menjadi Panglima TNI. Dia menuliskan visi yang dinamai TNI Adalah Kita.

“Saya memilih TNI adalah Kita,” kata dia saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat Umum dengan Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu. Jenderal Andika menginginkan TNI dekat dengan masyarakat Indonesia dan internasional sehingga mengambil tema tersebut.

“Saya ingin masyarakat kita sesuai public policy and administration masyarakat melihat TNI sebagai organisasi yang apa adanya,” ujarnya.

Komentar