Barisan pecinta & pengagum Soekarno yang dikenal dengan Soekarnois mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon Wali Kota & Wakil Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi-Armuji, Jumat (20/11/2020). Deklarasi dukungan dipimpin tokoh Soekarnois, Ahmad Basarah.
Surabaya, b-Oneindonesia – Barisan pecinta dan pengagum Soekarno yang dikenal dengan Soekarnois mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji, Jumat (20/11/2020). Deklarasi dukungan dipimpin tokoh Soekarnois, Ahmad Basarah.
Acara malam hari diikuti perwakilan 36 elemen pecinta Soekarno di Surabaya. Turut hadir sejumlah pimpinan PDI Perjuangan Jawa Timur, di antaranya Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Kusnadi, dan Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya, Adi Sutarwijono.
Ahmad Basarah pada orasinya mengingatkan bahwa Kota Surabaya sebagai tempat kelahiran Bung Karno. “Dengan kata lain, Bung Karno, pengagumnya, dan Kota Surabaya memiliki ikatan ideologis sangat kuat,” katanya di hadapan peserta yang juga dihadiri Calon Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Basarah katakan, “para pecinta Presiden pertama RI tersebut mencintai Bung Karno bukan sekadar karena ketokohannya, namun juga secara ideologis, “Sehingga, hal ini tak akan padam atau surut,” jelasnya.
“Sebaliknya, hal ini terus berkembang ke 100, 1000, bahkan ratusan juta warga Indonesia mencintai ideologi Soekarno. Terbukti, generasi muda kita juga banyak yang mencintai beliau,” kata Ketua DPP PDI Perjuangan ini.
Kuatnya ideologis Bung Karno tersebut sudah selaiknya diimplementasikan dalam pilkada Surabaya. Satu-satunya calon diusung dan didukung oleh para Soekarnois adalah Eri Cahyadi dan Armuji.
“Soekarnois bergerak, kita menangkan calon yang paham dan menjadi bagian representasi dari Bung Karno, yakni Eri Cahyadi dan Armuji,” kata Wakil Ketua MPR RI.
“Pasangan ini merupakan kombinasi pas antara orang yang paham teknokrasi dan figur yang senior di politik. Kombinasi yang sudah pasti membuat warga Surabaya berhasil,” katanya.
Dalam kerja pemenangan, Soekarnois bergerak di luar struktur partai. “Kekuatan Soekarnois akan menambah kekuatan mesin pemenangan Eri dan Armuji,” katanya.
“Relawan bergerak dari rumah ke rumah, kita yakinkan warga Surabaya bahwa ada barisan Soekarnois di belakang Eri dan Armuji,” ujarnya.
Prosesi pernyataan dukungan digelar di Hotel Elmi. Perwakilan barisan Soekarnois bubuhkan tanda tangan pada secarik kertas. Bertuliskan deklarasi dukungan bagi paslon Erji.
Barisan Soekarnois itu berisi 26 elemen. Diantaranya GMNI, Taruna Merah Putih, dan Banteng Lawas. Politikus kawakan PDIP dan Ketum PA GMNI Ahmad Basarah menjadi nahkoda barisan Soekarnois, sebagai Pembina.
Basarah menjelaskan, gagasan dan pemikiran Bung Karno tidak pernah padam. Tak lekang dimakan zaman. Meski Presiden pertama Indonesia itu telah tiada. Salah satu contoh kecil yaitu salam perjuangan. Soekarno kerap melantunkan pekik merdeka sembari mengangkat lima jemari tangan kanannya.
“Salam merdeka tidak pernah lenyap. Terus digunakan sampai saat ini,” jelasnya. Dalam pilwali nanti, barisan Soekarnois memiliki pandangan yang sama. Yakni bertekad memenangkan paslon Erji”, ujar Basarah.
Dikatakan Basarah, kekuatan pecinta Soekarno itu tidak bisa dipadang sebelah mata. “Soekarnois jumlahnya besar. Ini merupakan dukungan riil,” tegasnya. Setelah meneken deklarasi dukungan, kelompok itu memiliki tugas penting. Yakni menambah kekuatan dukungan bagi paslon Erji. Caranya membentuk sebuah jaringan. Serta terus menggelar sosialisasi. Sasaran menggaet dukungan itu pada keluarga, kerabat serta organisasi lain.
“PDIP juga memiliki tugas yang sama, menjelang coblosan, Basarah meminta seluruh kader turun. Menambah ceruk dukungan bagi paslon Erji. “Sehingga ada sinergitas dukungan,” jelasnya.
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah optimistis, Barisan Soekarnois mampu meraup dukungan besar. “Memastikan kemenangan calon nomor satu,” tegasnya. Dukungan dari barisan Soekarnois itu membuat semangat Eri Cahyadi berlipat. Dia yakin, dalam pesta demokrasi 9 Desember nanti, kelompok itu mampu mendulang dukungan besar. Sehingga bisa memenangkan pilwali.
Dalam kesempatan itu, Eri menuturkan, “Surabaya merupakan kota yang hebat. Arek-arek Suroboyo mampu memberikan perlawanan dalam peristiwa 10 Nopember. Terlebih, Bung Karno lahir dan besar di metropolis. “Saya pastikan ketika terpilih, paham Soekarnois akan saya besarkan,” ujarnya.
Survei Pilkada Surabaya, Paslon Erji Unggul Selisih 11,2% dari Machfud-Mujiaman
Pasangan calon Wali Kota dan calon Wakil Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi-Armudji (Erji), unggul selisih 11,2 persen atas Machfud Arifin-Mujiaman berdasarkan hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting” (SMRC) di Pemilihan Kepala Daerah 2020.
“Datanya, pasangan Erji 48,5 persen, sedangkan lawannya 37,3 persen, dan yang belum tahu 14,2 persen,” ujar Direktur Riset SMRC Deni Irvani melalui forum diskusi virtual bertema “Peluang Calon-Calon Wali Kota dalam Pilkada Surabaya”, Minggu (22/11). Antara.
Kemudian, dari riset tingkat kedikenalan (awareness), Eri Cahyadi meraih 81 persen, lalu Machfud Arifin hanya 80 persen atau dari segi popularitas, selisihnya sangat tipis.
Namun, di antara yang mengenal kedua sosok calon wali kota tersebut, yang suka kepada Eri Cahyadi 71 persen, sedangkan ke Machfud Arifin hanya 66 persen. Sedangkan, untuk calon wakil wali kota, tingkat popularitas Armudji mencapai 68 persen, dengan tingkat kedisukaan 60 persen. Indikator itu juga melebihi Mujiaman yang punya popularitas 55 persen dengan tingkat kedisukaan 54 persen.
Deni menambahkan, pada riset juga ditemukan bahwa kualitas personal Eri Cahyadi dinilai lebih positif dibanding Machfud Arifin. “Ini menjelaskan mengapa Eri Cahyadi sementara unggul atas Machfud Arifin,” kata Deni.
Kendati demikian, kata dia, yang perlu diperhatikan ternyata masih terdapat 42 persen warga yang menyatakan baru akan memastikan pilihan ketika waktu Pilkada sudah dekat, yakni beberapa hari sebelum pemiluhan sampai dengan hari H.
“Karena itu dukungan warga kepada masing-masing calon masih bisa berubah, tergantung pada seberapa efektif dan positif kerja sosialisasi yang dilakukan masing-masing calon sampai Pilkada diadakan,” tuturnya.
Sementara itu, survei digelar pada 11-18 November 2020 dengan sampel sebanyak 820 responden yang diwawancara secara tatap muka. Responden dipilih melalui metode multistage random sampling, lalu toleransi kesalahan (margin of error) diperkirakan sekitar 3,5 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Pilkada Surabaya yang digelar 9 Desember 2020 diikuti dua pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya, yaitu Eri Cahyadi-Armudji nomor urut 1 dan Machfud Arifin-Mujiaman nomor urut 2.
Pasangan nomor urut 1 diusung oleh PDI Perjuangan dan didukung oleh PSI, serta enam partai politik nonparlemen, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Berkarya, PKPI, dan Partai Garuda.
Sedangkan, pasangan nomor urut 2 diusung koalisi delapan partai politik, yaitu PKB, PPP, PAN, Golkar, Gerindra, PKS, Demokrat, dan Partai NasDem serta didukung partai nonparlemen Partai Perindo.