Buka Masalah Internal PDIP ke Publik, Bikin Kubu Gerindra jadi Heran

Jakarta, B-OneindonesiaKetua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku heran dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang membuka permasalahan internal partai ke publik. Hal itu, diungkapkan Dasco saat merespons Hasto yang mengungkapkan Presiden Jokowi sempat ingin merebut kursi Ketum PDIP.

“Saya juga heran dengan isu seperti itu karena sebenarnya itu masalah internal parpol yang sebaiknya dibicarakan di internal dan kemudian tidak diekspos ke publik,” kata Dasco di Gedung DPR, Senayan, Kamis (4/4).

Namun, ia berharap seluruh internal parpol dapat baik-baik saja. Apalagi, Indonesia akan menyambut masa transisi pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Prabowo Subianto.

“Tetapi apa pun itu kita berharap semua parpol yang ada di Indonesia ini baik-baik sana dalam melakukan transisi kepemimpinan dengan mekanisme yang sudah diatur dalam AD/ART masing-masing parpol,” tandas Dasco.

Sebelumnya, Hasto mengungkapkan Jokowi sempat berusaha meminta Megawati Soekarnoputri menyerahkan kursi Ketum PDIP. Menurut Hasto, saat itu Jokowi menugaskan salah satu menteri kepercayaannya untuk menghubungi guru besar IPDN, Ryaas Rasyid, agar mau membujuk Megawati.

“Ada seorang menteri, ada super powerful, ada yang powerful. Supaya enggak salah, ini ditugaskan untuk bertemu Ryaas Rasyid oleh Presiden Jokowi,” kata Hasto dalam diskusi bedah buku ‘NU, PNI, dan Kekerasan Pemilu 1971’, di kafe Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/4).

Hasto menyebut, Ryaas Rasyid pun ditugaskan untuk membujuk Megawati agar kepemimpinan PDIP diserahkan kepada Jokowi. Alasannya, kata Hasto, Jokowi ingin memiliki kendaraan politik jangka panjang.

“Pak Ryaas Rasyid ditugaskan untuk membujuk Ibu Mega, agar kepemimpinan PDIP diserahkan kepada Pak Jokowi,” kata Hasto.

Komentar