Mayoritas Relawan Jokowi & Pentolan PDIP Alihkan Dukungan ke Prabowo

Jakarta, b-Oneindonesia – Hasil survei yang dilakukan Lembaga Survei Nasional (LSN) periode 10 hingga 19 Juli 2023 menunjukkan mayoritas atau 47,5 persen responden yang mengaku memilih atau menjadi relawan Presiden Jokowi akan mengarahkan dukungannya kepada Prabowo Subianto dalam pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sedangkan sebanyak 35,8 persen responden yang mengaku memilih dan menjadi relawan Jokowi, menjatuhkan pilihan kepada Ganjar Pranowo. Dan hanya 8,9 persen responden yang mengaku mendukung Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.

“Saat ini 47,5 persen responden yang mengaku sebagai relawan Jokowi menjatuhkan pilihan pada Prabowo,” kata Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara Bakry.

Dia mengatakan bahwa persentase basis massa dan relawan Jokowi yang hijrah kepada Prabowo Subianto terus mengalami peningkatan berdasarkan hasil-hasil survei yang dilakukan LSN sebelumnya.

Sementara yang tetap setia atau bertahan mendukung Ganjar Pranowo cenderung mengalami penurunan,” ujarnya.

Survei LSN pada Juni mencatat, sebanyak 45,6 persen responden yang mengaku sebagai pemilih atau relawan Presiden Jokowi menjatuhkan pilihan kepada Prabowo Subianto, disusul 40,3 persen lmemilih Ganjar Pranowo, dan 8,5 persen sisanya memilih Anies Baswedan.

Hasil survei LSN ini juga mengungkapkan bahwa lebih dari 38,8 persen konstituen PDI Perjuangan mengalihkan dukungan kepada Prabowo Subianto, sementara 45,3 persen konstituen PDI Perjuangan lainnya tetap bertahan di kubu Ganjar Pranowo, dan 9,1 persen konstituen PDI Perjuangan memilih Anies.

Ini menunjukkan dalam setahun terakhir persentase konstituen PDIP yang memilih Ganjar mengalami penurunan cukup signifikan.
Banyaknya konstituen PDIP yang mengalihkan dukungan ke Prabowo akibat “Jokowi Effect” dan banyak yang merasa lebih nyaman berada di kubu Prabowo

Adanya pernyataan secara terbuka untuk mendukung Prabowo dari sejumlah elite PDIP belum lama ini mengindikasikan bahwa banyak dari mereka yang sudah kurang nyaman berada di gerbong politik yang dikomandoi oleh Megawati.

LSN juga mencatat bahwa elektabilitas Prabowo Subianto masih yang tertinggi yakni mencapai 28,5 persen dan Ganjar Pranowo berada di posisi kedua dengan capaian 17,6, sementara Anies Baswedan tetap berada di posisi buncit dengan 13,4 persen.

Relawan Jokowi Dukung ke Prabowo dari Hati Nurani, Bukan Arahan Presiden

Sejumlah organisasi relawan pendukung Presiden Joko Widodo yang saat ini mendukung bakal calon presiden Prabowo Subianto menegaskan mereka tidak menerima arahan apapun dari Presiden RI terkait sikap dan pilihannya itu.

Immanuel Eben Ezer, yang mewakili sejumlah organisasi relawan pendukung Prabowo di Rumah Pemenangan Relawan Prabowo 2024, menegaskan dukungan kepada Ketua Umum Partai Gerindra itu merupakan panggilan dari hati nurani.

“Yang jelas Pak Jokowi tidak mengarahkan apapun. Ini riil hati nurani kami,” kata dia menjawab pertanyaan wartawan saat jumpa pers acara peresmian Rumah Pemenangan Relawan Prabowo 2024 di Jakarta.

Dia menjelaskan sejumlah organisasi pendukung Jokowi memutuskan memilih Prabowo karena mereka tidak ingin ada konflik saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Lupakan masa lalu, kalau masa lalu melahirkan konflik, ke depan jangan bicara konflik, (kita) bicara rekonsiliasi,” kata Immanuel, Ketua Harian Rumah Pemenangan Relawan Prabowo 2024.

Dia menambahkan para relawan pendukung Jokowi memilih Prabowo karena mereka melihat sosok bakal calon presiden itu sebagai pemersatu. “Pak Prabowo Bapak Persatuan. Kami mau ke depan nanti, kita butuh pemimpin yang secara simbolik menyatukan bangsa ini,” kata dia.

Oleh karena itu, dia menyampaikan relawan tidak punya maksud lain mendukung Prabowo selain untuk kepentingan bangsa. Dia menyebut itu tercermin dalam kontrak perjanjian yang disepakati oleh Prabowo dan para relawan.

“Kontrak politik tetap menegakkan demokrasi, menyejahterakan rakyat, dan persoalan-persoalan berkaitan dengan pelanggaran HAM harus diselesaikan secara hukum dan juga di luar hukum juga dengan memberi kompensasi terhadap para korban. Artinya, penyelesaian hukum menjadi agenda nanti ketika Pak Prabowo menang. Artinya, kita tidak beralergi dengan isu-isu HAM,” kata dia.

Rumah Pemenangan Relawan Prabowo 2024 yang diresmikan langsung oleh Prabowo Subianto terdiri atas sejumlah organisasi relawan, di antaranya kelompok-kelompok masyarakat pendukung Presiden Jokowi. Rumah Pemenangan itu dipimpin oleh Immanuel Eben Ezer sebagai ketua harian.

Sementara itu, ada dua juru bicara yang ditunjuk untuk mewakili Rumah Pemenangan, yaitu politikus Partai Gerindra Dedi Mulyadi dan Roy Maningkas, yang merupakan pendiri Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP).

Pendaftaran bakal calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan berlangsung pada 19 Oktober 2023 sampai dengan 25 November 2023.

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu (UU Pemilu) mengatur pasangan calon presiden dan wakil presiden diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilu yang memenuhi persyaratan perolehan kursi paling sedikit 20 persen dari jumlah kursi DPR atau memperoleh 25 persen dari suara sah secara nasional pada pemilu anggota DPR sebelumnya.

Saat ini, ada 575 kursi di parlemen sehingga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 harus memiliki dukungan minimal 115 kursi dari DPR RI. Pasangan calon juga dapat diusung oleh parpol atau gabungan parpol peserta Pemilu 2019 yang total perolehan suara sahnya minimal 34.992.703 suara.

Ramai-ramai Kader PDIP ‘Selingkuh’, Peluang Prabowo Menangkan Pilpres 2024 Makin Besar

Dua kader PDIP menyatakan dukungan mereka terhadap bakal capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Padahal, partai banteng tempat mereka bernaung telah memiliki jagoan sendiri di Pilpres 2024, Ganjar Pranowo.
Kedua kader PDIP yang terang-terangan ‘selingkuh’ dari partai mereka adalah Effendi Simbolon dan Budiman Sudjatmiko.

Meskipun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah mengeluarkan titah untuk seluruh kader partainya agar mendukung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024, Effendi dan Budiman justru membelot.

Berawal dari Effendi Simbolon yang mengundang Prabowo hadir di acara Rakernas marga Simbolon di Jakarta Timur pada 7 Juli 2023. Selesai acara, Effendi memberikan sinyal dukungan untuk Menteri Pertahanan di kabinet Jokowi itu.

“Saya pribadi, secara jujur berharap Indonesia dinakhodai pemimpin yang punya kehandalan. Secara jujur dan objektif, saya melihat figur itu ada di Pak Prabowo,” kata Effendi.

Anggota Komisi 1 DPR RI itu menilai, Jokowi memerlukan pengganti pemimpin yang memiliki kompetensi dan mampu berkompetisi di kancah internasional.

Keberhasilan kepemimpinan Jokowi harus dilanjutkan oleh sosok pemimpin yang tepat. Ia berpendapat sosok Prabowo adalah jawaban yang tepat untuk menggantikannya.

“Indonesia memerlukan nakhoda handal dan kuat untuk meneruskan kepemimpinan Presiden Jokowi yang sudah berhasil. Keberhasilan itu harus terus dilanjutkan,” ungkap Effendi.

Tak lama dukungan Effendi digaungkan, Budiman ikut bergerak menemui Prabowo di kediamannya di jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Selasa (18/7/2023) malam.

Dalam pertemuan tersebut, Budiman secara terang-terangan memuji sosok Prabowo yang dinilainya sebagai figur pemersatu negeri dan representasi kaum nasionalis. Ia menegaskan kunjungannya tersebut bukan representasi partai, melainkan murni kunjungan pribadi.

“Saya bertemu beliau karena saya merasa bangsa ini butuh persatuan kaum nasionalis, butuh saling mendukung, butuh kebersamaan. Karena Indonesia 2024 ke sana adalah Indonesia yang harus dijaga bareng,” kata Budiman.

Budiman bahkan menyatakan mewakafkan diri untuk mencairkan hubungan antara kelompok nasionalis yang berbeda pandangan

Pengamat politik Adib Miftahul melihat manuver kedua kader PDIP itu dapat membuka peluang Prabowo untuk memenangkan Pilpres 2024. Dukungan dari dua tokoh penting di PDIP ini bisa menyuntik sumbangan elektoral cukup besar untuk Prabowo berkompetisi di Pemilu tahun depan.

“Saat Budiman Sudjatmiko bertemu Prabowo walaupun tidak secara mutlak terang-terangan, saya kira ini bentuk dukungan,” kata Adib dalam keterangannya, Kamis (20/7/2023).

Sementara itu, pernyataan Effendi yang menyebut Indonesia memerlukan nahkoda handal seperti Prabowo sudah dapat diartikan secara jelas bahwa ia memberikan dukungan penuh untuk Prabowo.

“Seperti Effendi Simbolon, seperti Budiman Sudjatmiko, ini lebih mendukung Prabowo Subianto,” ungkapnya.

Merujuk pada hasil survei di beberapa lembaga survei, nama Prabowo memang mengungguli dua rivalnya, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Dalam survei LSI periode 1 sampai 8 Juli 2023 yang melibatkan 1242 responden itu, Prabowo mendapatkan dukungan sebesar 46,5 persen dari para pemilih dalam kelompok usia kurang dari 21 tahun.

Selanjutnya diposisi kedua adalah Ganjar Pranowo dengan perolehan 35,7 persen dan terakhir Anies Baswedan mendapat 14,1 persen.

Selain LSI, dalam hasil survei beberapa lembaga lainnya juga menunjukkan hasil elektabilitas Prabowo mengungguli dua rivalnya yang lain, yakni Ganjar dan Anies.

Dari hasil survei IPO periode 5-13 Juni 2023 dengan responden sebanyak 1.200 orang, Prabowo mendapatkan dukungan sebesar 434,9 persen, disusul oleh Anies meraih 25,9 persen dan Ganjar meraih 24,1 persen.

Selain itu, survei Litbang Kompar periode Mei 2023 juga menunjukkan elektabilitas Prabowo cukup tinggi di kalangan Nahdliyin yakni mencapai 25,8 persen. Naik 7 persen dibandingkan survei pada Januari 2023 lalu.

Sementara, Ganjar berada di posisi kedua dengan perolehan 24,9 persen dan Anies sebesar 12,3 persen.

Komentar