Habiburokhman Kecam Sekjen PDIP Hasto yang Ibaratkan Gibran dengan Sopir Truk

Jakarta, B-Oneindonesia – Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengibaratkan Gibran Rakabuming Raka dengan sopir truk yang mengalami kecelakaan di Gerbang Tol Halim. Hasto menilai belum cukup usia dalam menjalani masalah yang ada. Hasto menyampaikan itu dalam diskusi ‘Sing Waras Sing Menang’ yang disiarkan secara daring, Sabtu (30/3/2023).⁣

Hasto bicara supremasi hukum kini luntur karena pencalonan Gibran sebagai cawapres yang menentang batas usia capres-cawapres. Hasto menilai sikap kedewasaan yang belum tercapai dalam kasus tersebut. Dia lalu mengambil contoh seperti sopir truk yang mengalami kecelakaan di tol Halim, di mana berusia 17 tahun dan belum memiliki SIM.⁣

Waketum Gerindra, Habiburokhman mengecam pernyataan Hasto. Menurut habiburokhman dengan menyamakan Gibran dengan sopir truk tersebut, sama dengan menghina kecerdasan pendukung paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran. Dia mewanti-wanti Hasto bisa dijadikan musuh bersama oleh pendukung Prabowo-Gibran.⁣

Teddy Curiga Hasto Punya Pengalaman Hilangkan dan Gelembungkan Suara Parpol

Wakil Ketua Umum DPP Partai Garuda, Teddy Gusnaidi heran dengan narasi yang dibangun oleh Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto yang menuduh Presiden Jokowi menjadi pelaku penggembosan PPP sehingga tidak lolos dalam Pemilu 2024.

Bahkan Teddy menyebut Hasto juga menuduh Jokowi melakukan penggembosan terhadap Partai pendukung Ganjar Mahfud lainnya sehingga tidak lolos ke Senayan, seperti PPP hingga Hanura.

“Kok Hasto sangat mengerti bagaimana cara menghilangkan dan menenggelamkan suara?,” kata Teddy dalam keterangannya, Rabu (27/3).

Bagi Teddy, apa yang dikatakan Hasto memang bukan sesuatu yang mengejutkan. Sebab kata dia, anak buah Megawati Soekarnoputri tersebut memang doyan menebar narasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Karena yang menuduh Hasto, maka ini menjadi hal yang biasa, karena Hasto memiliki track record sebagai orang yang suka menuduh tanpa bukti, setelah itu menghilang begitu saja,” ujarnya.“Jadi sudah bukan hal yang baru lagi, sehingga pernyataan Hasto tidak bisa dijadikan pegangan,” sambung Teddy.

Yang menjadi pertanyaan baginya adalah, bagaimana mungkin Hasto menuduh Jokowi seperti itu. Bahkan seperti Hasto sangat paham bagaimana cara menghilangkan suara partai politik seperti yang ia tuduhkan kepada Presiden itu.

“Dari pernyataan Hasto itu malah membuka hal baru, terlihat Hasto sangat mengerti bagaimana menghilangkan suara Partai, dan tentu sangat mengerti bagaimana menggelembungkan suara Partai,” tukasnya.

“Karena menurut orang bijak, ibarat penipu, dia akan curiga orang lain akan menipunya. Ibarat pencuri, dia akan curiga orang lain akan mencuri darinya. Sehingga bisa jadi tanpa sadar dia memaparkan bagaimana cara menipu dan mencuri. Padahal orang lain tidak bisa melakukan seperti yang dia lakukan,” sambung Teddy.

Berangkat dari pola pikir itu, Teddy pun mengharapkan agar Hasto jujur ke publik apakah ia menyampaikan apa yang sebenarnya pernah ia lakukan, yakni menghilangkan suara partai termasuk menggelembungkan suara.

“Jadi Pak Hasto, apakah anda memiliki pengalaman dalam menghilangkan suara Partai Politik dan menggelembungkan suara Partai Politik? Karena anda terlihat sangat mengerti. Kalau ada, bisa ceritakan?,” tandasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengaku khawatir dengan tidak lolosnya Partai Persatuan Pembangunan ke Senayan karena tidak memenuhi parlemen threshold 4 persen.

Menurut dia, PPP merupakan partai politik yang mempunyai peran penting dalam sejarah bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, kata Hasto, PDIP tak ragu memberikan bantuan kepada partai pimpinan Mardiono itu.

“Bahkan pada tahun 2019, Pemilu yang lalu kami diperintahkan oleh Ibu Mega yang memegang amanat Mbah Maimun almarhum untuk membantu PPP karena sejarahnya,” kata Hasto di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (25/3).

PDIP, lanjut Hasto tak ingin sejarah partai Kakbah dihilangkan. Dia menduga, jika PPP benar tak lolos, maka rezim pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi terkena imbasnya.

“Maka kami memberikan solidaritas tertinggi karena kami tidak ingin menghilangkan partai Kakbah, tetapi mungkin Pak Jokowi nanti akan tercatat sebagai seorang presiden yang memiliki legacy menghilangkan partai Ka’bah dalam sejarah republik ini,” ucap Hasto.

Hasto mengingatkan, PPP punya peran yang sangat penting, bahkan jauh sebelum kemerdekaan Indonesia. Oleh sebab itu, kata dia operasi politik yang luar biasa di Pemilu 2024 tidak lagi dapat diterima norma dan etika.

“Karena ketika ambisi kekuasaan mampu mengalahkan etika moral dan menghilangkan supremasi hukum, yang ada adalah sisi-sisi gelap kekuasaan dan ini adalah masa buram bagi arah masa depan Indonesia,” ujarnya.

Komentar