Jakarta, b-Oneindonesia – Wacana pelonggaran aturan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh pemerintah yang diungkap Menkopolhukam Mahfud MD dinilai banyak pihak keliru.
Salah satu yang tak setuju adalah Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang meminta pemerintah agar tak buru-buru melakukan relaksasi PSBB.
Politisi yang akrab disapa Bamsoet ini mengakui, masyarakat memang tak nyaman karena harus terus berdiam diri di rumah.
“Namun, demi kesehatan dan keselamatan banyak orang, relaksasi PSBB hendaknya tidak perlu terburu-buru,” jelasnya, Minggu (3/5/2020).
Ada baiknya, rencana tersebut ditunda sampai kondisi benar-benar dianggap aman.
“Sebelum kecepatan penularan Covid-19 bisa dikendalikan dengan pembatasan sosial, relaksasi PSBB sebaiknya jangan dulu dilakukan,” sambungnya.
Mantan Ketua DPR RI ini menilai, kecepatan penularan Covid-19 masih cukup tinggi dan belum bisa dikendalikan.
Hal itu diketahui dari pertambahan jumlah pasien setiap harinya.
“Terbanyak di Jakarta dengan 4.397 pasien. Sedangkan Jawa Barat dan Jawa Timur di urutan berikutnya masing-masing mencatatkan jumlah 1.000 pasien lebih,” ujarnya.
Ada baiknya, rencana tersebut ditunda sampai kondisi benar-benar dianggap aman.
“Sebelum kecepatan penularan Covid-19 bisa dikendalikan dengan pembatasan sosial, relaksasi PSBB sebaiknya jangan dulu dilakukan,” sambungnya.
Bamsoet menilai, kecepatan penularan Covid-19 masih cukup tinggi dan belum bisa dikendalikan. Hal itu diketahui dari pertambahan jumlah pasien setiap harinya.
“Terbanyak di Jakarta dengan 4.397 pasien. Sedangkan Jawa Barat dan Jawa Timur di urutan berikutnya masing-masing mencatatkan jumlah 1.000 pasien lebih,” ujarnya.
Oleh karena itu, Bamsoet menilai penerapan PSBB yang konsisten masih diperlukan.