GERAKAN SOSIAL SEJUTA HAND SANITIZER BANTU WARGA YANG BERAKTIVITAS DI JALANAN

Jakarta b-oneindonesia Gerakan Sejuta Hand Sanitizer menggandeng berbagai organisasi kemasyarakatan, organisasi kemahasiswaan serta berbagai komunitas di dalam mendistribusikan hand sanitizer kepada kelompok masyarakat yang rentan terpapar Covid-19, antara lain pedagang kali lima, penjaga warung makanan, driver ojek online, pemulung, penyanyi jalanan, bahkan petugas non medis, dan lain-lainnya.

Diantara ormas dan komunitas yang terlibat bersama Gerakan Sejuta Hand Sanitizer ini antara lain Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Jakarta, Persatuan Alumni GMNI Tangerang, Badan Koordinasi (Badko) HMI Jabodetabeka-Banten, Forum Alumni HMI Wati di Jakarta, Pengurus Besar Ikatan Keluarga Mahasiswa/Pelajar Indonesia (PB IKAMI) Sulawesi Selatan di Jakarta, Komunitas Berbagi Berkat Klaten di Jawa Tengah,  Kelompok Penyanyi Jalanan di Bogor, hingga Pengurus Masjid Puri Indah, dan juga Yayasan Palanta Peduli yang telah membagikan hand sanitizer gratis ini di Sukabumi, Jawa Barat.

Jumlah yang didistribusikan dari Posko Gerakan Sejuta Hand Sanitizer melalui Jaringan Ksatria Airlangga-Jatim for Indonesia (JaKA-JFI) yang dimotori oleh para alumni Universitas Airlangga pada batch ke-dua ini adalah sejumlah 1620 botol berukuran 50ml, 60ml, 90ml, 100ml dan 500ml dengan area penyebaran di empat propinsi (Banten, DKI, Jabar dan Jateng).

Fryda Lucyana, Humas Gerakan ini mengatakan “Kami tidak memandang organisasi, lembaga atau komunitas itu besar atau kecil, semuanya kami gandeng, dan yang penting seluruhnya mempunyai komitmen untuk mendistribusikan kepada mereka yang membutuhkan”.

Para relawan yang telah terjun langsung membagikan hand sanitizer secara gratis, menyampaikan berbagai kesan dan pengalamannya sebagaimana antara lain disampaikan oleh Hanifah Husein, Presidium Forhati mengatakan, “Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan telah bersinergi untuk menjadi bagian dari Gerakan Sejuta Hand Sanitizer gratis, kita gotong royong melawan virus Corona. Tentu Gerakan ini sangat bermanfaat untuk masyarakat. Kebahagiaan mereka terlihat saat penerima manfaat mengucapkan terima kasih dan rasa syukur. Semoga tim relawan diberikan kesehatan semua dalam melanjutkan perjuangan”.

Sementara itu Shandy dari PA GMNI Tangerang mengatakan, “Sebagai generasi muda yang paham akan bahaya wabah Covid-19 saat ini. Disini kami sadar bahwa di sekeliling kami masih banyak orang yang masih belum paham bagaimana menjaga diri agar terhindar dari virus Covid-19. Kami telah bersama-sama bergerak membagikan hand sanitizer untuk masyarakat. Dimulai dari ojek di setiap pangkalan, driver ojek online, pedagang kaki lima dan sebagainya. Masih banyak dari mereka yang bahkan tidak paham kegunaan dari hand sanitizer dan ada wabah apa yang sedang melanda bumi. Diselingi obrolan kecil kami berikan pemahaman dan edukasi akan bahayanya virus ini. Ini adalah bagian dari kesadaran kami dan inilah aksi kami”.

Dari Badko HMI Jabodetabeka-Banten, Januar Eka Nugraha menyampaikan kesan, “Kami sangat bahagia sekali karena bisa berbagi kepada mereka yang masih melakukan kegiatan ekonomi di tengah pandemik Covid-19. Kami berharap agar ada tahap selanjutnya, sehingga penerima manfaat jadi semakin luas. Aktivis mahasiswa ini menambahkan, “Masyarakat sangat antusias menerima sumbangan ini, tidak sampai 1 jam 100 botol habis, mengingat hand sanitizer ini di pasaran sangat langka. Kalaupun ada harganya mahal, sehingga masyarakat kecil tak mampu membelinya”.

Kemudian Ryan Delza dari DPP IMM mengungkapkan, ”Secara kelembagaan kami merasa senang bisa berkolaborasi dengan Gerakan JaKa – JFI terkait pembagian hand sanitizer gratis ini, dengan sinergitas ini kami merasa bisa membawa manfaat bagi warga sekitar, juga bisa membantu secara door to door mensosialisasikan pola hidup bersih dan pentingnya menjaga kebersihan kepada rakyat kecil. Aktivis yang memiliki perhatian pada bidang energi ini menambahkan, “Semua warga yang kami kunjungi merasa senang dan terbantu oleh Gerakan ini, dan berharap dapat dilanjutkan selama masa kritis Corona”.

Adapun Komunitas Penyanyi Jalanan Bogor diwakili oleh Meilda Pandiangan dengan terharu menyampaikan, “Ketika kami datang membawakan hand sanitizer dari Gerakan Sejuta Hand Sanitizer untuk para anggota Komunitas Kelompok Penyanyi Jalanan dan masyarakat pedagang kaki lima di Kota Bogor, kebahagiaan yang terpancar dari wajah mereka itu seperti memberikan harapan buat kami yang tidak punya pilihan lain selain harus bertahan hidup di jalan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari”, tukasnya.

Kejadian yang menarik dialami oleh Muhammad Iqra Zulfikar Wisnu, Ketua Umum PB IKAMI SULSEL, di awal membagikan hand sanitizer, ada beberapa orang yang tidak mau menerima karena kuatir hand sanitizer tersebut dijual dengan harga mahal. “Karena sebelum kami membagikan, ada oknum yang sempat-sempatnya jualan hand sanitizer dengan harga mahal. Namun setelah salah seorang dari kami berteriak ini gratis…!!!, masyarakat pun jadi antusias menerima pembagian”, ujarnya. Lebih jauh pria yang biasa dipanggil Fikar ini menyatakan, “Terlepas dari itu semua, saya dan teman-teman pengurus merasa bangga telah ikut dalam Gerakan yang keren ini. Semoga ke depannya kami masih bisa berpartisipasi dan bersinergi. Terima kasih dan salam hormat dari kami semua, PB IKAMI SULSEL”, tegasnya.

Primus Supriono dari Komunitas Berbagi Berkat yang mendistribusikan hand sanitizer di Klaten dan sekitarnya menyampaikan, “Terimakasih atas kepercayaan dari Gerakan ini kepada kami, semoga bantuan yang telah diberikan ini bermanfaat bagi yang menerima agar tidak terkena Covid-19”.

Selanjutnya Ahmad Ridha, Ketua Yayasan Palanta Peduli juga mengutarakan kegembiraannya dapat bekerja sama dengan jejaring alumni Universitas Airlangga dalam menyebarkan hand sanitizer secara gratis. ”Sasaran yang kami pilih adalah para pengunjung Rumah Sakit Bhakti Medicare, Cicurug, Sukabumi karena tidak banyak yang mau mendekat ke rumah sakit sementara disana banyak berkumpul warga yang rentan dan membutuhkan hand sanitizer”, ungkapnya.

Fryda Lucyana menyebutkan bahwa pada batch ke-tiga nanti gerakan ini juga  menggandeng organisasi-organisasi lain yaitu DPP KNPI yang akan mendistribusikan di wilayah DKI Jakarta, Dewan Energi Mahasiswa akan membagikan di daerah Tasikmalaya dan sekitarnya, Gerakan Pemuda Ansor di Kecamatan Mauk Tangerang, Komunitas RCI Peduli di daerah rusunawa Jatinegara, Jakarta Timur, Pengurus Masjid At-Taqwa di daerah Matraman, Jakarta Timur, Forum Alumni Nusantara Sehat Indonesia (Fansid) di daerah Pesanggrahan, Jakarta Selatan, DPP GMNI di daerah Bojong Gede, Bogor, IMM di daerah Kramat Jati, Jakarta Selatan, Masjid Al Hurriyyah Puri Indah di daerah Kembangan, Jakarta Barat, Family Center di daerah Komplek Polri, Tambak, Jakarta Timur dan Komunitas Depok Lawan Corona di daerah Cinere, Depok”. Lebih lanjut Fryda mengharapkan dapat bekerja sama juga dengan berbagai organisasi, komunitas, ormas, ataupun lembaga, dari berbagai latar belakang, tanpa memandang suku, ras dan agama.“Tunggu saja release kami yang ketiga y, kami sengaja selalu me-release berita untuk akuntabilitas publik Gerakan ini”, tukas penyanyi pop yang dikenal dengan lagu “Rindu” ciptaan Erros Djarot.

Pada kesempatan terpisah Didik Sasono Setyadi, inisiator Gerakan ini mengatakan bahwa “dengan menggandeng berbagai pihak, kami ingin menunjukkan bahwa Gerakan ini ingin memupuk dan melestarikan budaya asli bangsa kita yaitu budaya gotong royong”,ujar Didik yang juga dikenal sebagai seorang pengamat kebijakan publik ini menutup wawancara dengan menyampaikan, “melalui kesempatan ini saya juga tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada para donatur, khususnya para alumni Universitas Airlangga, rekan-rekan saya para pekerja hulu migas di seluruh Indonesia, serta siapapun yang telah mendonasikan rezekinya sebagai bentuk kepedulian untuk mendukung Gerakan ini, semoga Tuhan membalasnya”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *